Setiap 23 Agustus, saya mengenang Mama.
Juga kala kemarin ke bank mengurus ATM yang hilang. Di bagian customer service selalu ditanya, “Siapa nama ibu kandung?”
Beliau lahir pada 23 Agustus 1959. Meninggal dunia, beberapa hari setelah ulang tahunnya ke-47 pada 2016.
Mama. Sriatin. Seorang pejuang yang tangguh dalam hidup. Darinya saya belajar fighting. Struggling. Tak pernah menyerah menghadapi kesulitan. Termasuk nekatnya menjadi asisten rumah tangga ke Sumbawa Besar, hingga Johor Bahru, Malaysia. Yang akhirnya harus dipulangkan karena terpergok punya diabet.
Damailah Mama di sana. Berdoa bagi kami yang masih di sini. Meneladani keuletan, rajin berdoa, dekat pada Tuhan lewat berbagai ibadah, dan pantang menyerah demi kebahagiaan anak-anaknya.
Sampai jumpa di sorga, Ma…