Sedih dengan pemberhentian kompetisi level Liga 2 dan Liga 3. Banyak talenta hebat harus berdiam.
Akhir tahun lalu, kembali berkunjung ke Jayapura. Dalam kesempatan perjalanan ke rumah sahabat di Sentani, saya mampir ke Stadion Barnabas Youwe, tak jauh dari bandara. Berada di wilayah Kabupaten Jayapura, inilah markas tim yang pernah begitu berjaya: Persidafon Dafonsoro.
Persidafon kini terpuruk di Liga 3. Meski demikian toh, mereka harus bersyukur tetap ada di tanahnya. Tak seperti Persiwa Wamena yang ‘dijual’ ke Cirebon, Persiram Raja Ampat jadi PS TNI lanjut TIRA Persikabo, atau Perseru Serui jadi Badak Lampung.

Persidafon pernah diperkuat Elie Aiboy, gelandang timnas yang kini melatih Persewar Waropen. Juga kiper Markus Horison yang memang terkenal suka loncat-loncat klub. Nama-nama lain macam Korinus Fingkrew, Eduard Ivakdalam, Andi Ibo, Izaac Wanggai, Muchlis Haay, dan lain-lain. Pada 2013, klub ini terdegradasi dari Liga Super. Padahal, tiga tahun sebelumnya, tim berjuluk ‘Gabus Sentani’ itu sukses mencatat kemenangan besar 10-0 melawan PSIS Semarang.
“Kita mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa hari ini luar biasa, kita bisa menyelesaikan dua sarana olahraga yang besar dan kedua bangunan ini resminya selesai renovasi tahun 2020 lalu. Sehingga hari ini kita bisa resmikan, jadi lebih besar dengan fasilitas yang jauh lebih baik,” kata Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, dalam sambutannya pada peresmian Stadion Barnabas Youwe, 10 Maret 2021.

Peresmian Stadion Bas Youwe berbarengan dengan GOR Habel Melkias Suwae dihadiri Wakil Gubernur Papua -kini sudah meninggal-Klemen Tinal, bersamaan dengan HUT ke-21 Kota Sentani.
Semoga, sepak bola Papua kembali maju. Menelurkan pemain-pemain berbakat di era kebangkitan sepak bola Indonesia. Kelak.
