Hidup Kita Ini Pesanan Tuhan

Ini catatan dari menghadiri PD MNC Centre, 17 Maret 2022.

Pendeta George Ferry dulu seorang preman. Kini ia melayani sebagai hamba Tuhan berkeliling ke mana-mana. Ia setia melayani di usianya jelang 60 tahun, anak empat, menantu tiga, cucu empat. “Masih keren, kan?” candanya.

Pesan pertama, Hidup setiap orang adalah pesanan Tuhan. Mazmur 37: 23-24.

Untuk memenuhi pesanan Tuhan dalam hidup kita masing-masing, Ia memberikan sensor dalam diri kita yakni hati. Saat kita lelah, kita jatuh, Ia tak akan membiarkan kita tergeletak. Hati nurani menjadi reserve yang harus dijaga untuk makin peka. Tidak pekok.

“Pekok is goblok, kata orang Jawa. Karena rupanya mikir itu bukan di sini (menunjuk otak), tapi di sini (menunjuk hati),” kata George.

Pesan kedua, Hati kita adalah tanda pengenal diri dengan Tuhan. Roma 2:14.

Sesama manusia mengenal dari status medsos, pencapaian, pekerjaan dengan Tuhan. Tapi, Tuhan mengenal kita dengan hati.

“Jangan coba main drama dengan Tuhan,” ucapnya.

Sebagaimana Tuhan memilih Daud, dan bukan saudara-saudaranya yang lain, begitulah cara Ia memilih hidup.

Masa pandemi, menurut George adalah masa penampian bagi Tuhan. Ia bercerita bagaimana harus menjual barang-barang pribadi demi membantu orang miskin dalam pelayanan.

“Saya pria bertato yang jadi pendeta, bukan pendeta yang bertato. Nakal itu jangan telat. Bocah itu menyenangkan. Tapi bocah tua nakal, itu menjijikkan. Langkah demi langkah Anda diperhatikan Tuhan,” urainya.

Pesan ketiga, Menjaga hati itu urusanmu, bukan urusan Tuhan. Amsal 4:23

Walaupun ada lagu yang menyatakan, “Tuhan inilah yang kumau, Kau menjaga hatiku, supaya kehidupan terpancar senantiasa…” Tuhan bilang, jaga hati urusan lu, bukan urusan gua.

Jangan suruh Tuhan lakukan itu. Jaga hati bagian Anda. Sama seperti seorang ibu, dari satu rahim yang sama, bisa punya lima anak. Ada yang jadi pendidik, pendeta, pengusaha, pegawai, tapi ada juga yang jadi penjahat. Dua orang kakak beradik, dalam satu rahim yang sama, ada juga satu rajin, satu pemalas.

Kenapa Anda harus jaga hati? Karena iblis tak pernah lupa kawan lama. Ia paham kebiasaan buruk Anda.

Selengkapnya di

Leave a Reply

Your email address will not be published.