Konser Rommy

Banyak cara bagi seseorang mengaktualisasikan diri. Bagi Rommy, konser tunggal jadi opsi.

Rommy Fibri Hardiyanto, dikenal sebagai anggota Lembaga Sensor Film (LSF) dua periode. Pada periode keduanya, ia terpilih sebagai Ketua LSF. Jadilah, tanda tangan Rommy selalu terpajang jelang sebuah film diputar di bioskop. Seperti semalam, saat saya dan Kirana menonton ‘Shazam! Fury of The Gods’ di CGV Transmart, Graha Raya.

Jauh sebelumnya, Rommy kondang karena karirnya di dunia jurnalistik. Wartawan perang Tempo, lalu ke SCTV, TV Muhammadiyah, dan Prioritas. Pria kelahiran Semarang tepat di Hari Kasih Sayang ini juga lekat sebagai aktivis pers mahasiswa. Pun dia pemain bola yang andal.

Di luar berbagai atribusi tadi, sarjana kedokteran gigi lulusan UGM ini punya potensi luar biasa untuk urusan tarik suara. Bukan hanya jago nyanyi, tapi juga kuat dalam perform. Setidaknya itu terlihat di kafe Amigos, kawasan Kemang, 15 Maret lalu.

“Kita kembali ke era 70-an ya. Saya yakin, sebagian bisa lagunya. Mengerti, paling tidak,” sapa Rommy dari panggung.

Saya datang ketika ‘Better Man’-nya Robbie Williams terlantun. Terus lanjut lagu-lagu lain. Everything I do, I do it for you-nya Bryan Adams, sampai dipungkasi ‘Don’t Look Back in Anger’-nya Oasis. Total sebelas tembang ada di playlist.

“Kalau konser memang tidak boleh berhenti. Sekalipun untuk minum,” seloroh Rommy. Malam itu, hadir rekan-rekannya. Kolega anggota LSF, pegiat jurnalistik, dan tak lupa sang supporter setia, isteri tercinta yang diliriknya sejak sama-sama kuliah di Bulaksumur: Ida Noerfatmah, notaris dan pejabat pembuat akta tanah kondang di Tangerang Selatan.

Selamat masbro Rommy, untuk aktualisasi konsernya. Seperti di undangan itu: Siapa Takut Konser?

… So Sally can wait
She knows it’s too late
As she’s walking on by
My soul slides away
But don’t look back in anger
Don’t look back in anger
I heard you say
At least not today…

Leave a Reply

Your email address will not be published.