Behind everysuccessful man there is a woman. Behind every great man, there’s stand greater woman.
Sosok itu ditunjukkan pada diri Claire, yang mendampingi Frank Underwood dari seorang anggota kongres, wakil presiden, sampai Presiden Amerika Serikat 2014-2016 dalam film fiktif ini.
Anda pernah dengar cerita ini? Pada suatu hari, Bill dan Hillary jalan-jalan berdua menyusuri Amerika dengan mobil yang mereka kemudikan sendiri. Tiba di sebuah kawasan sepi di pinggiran kampung, mereka harus mengisi bensin. Hillary yang saat itu kebagian giliran nyetir, turun dari mobil, dan mengisi tangki mereka. Bill yang duduk di mobil saja, jadi gelisah, lama sekali isterinya turun dari mobil, sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Hingga, Hillary kemudian bercerita, “Aku tadi bertemu mantan pacarku. Dia pemilik SPBU tadi.” Bill pun tertawa terbahak dan nyeletuk, “Hahaha… seandainya kau menikah dengannya, maka nasibmu tak lebih dari isteri seorang juragan pom bensin di desa terpencil di Amerika..”
Mendapat cemoohan begitu, Hillary tak terima. Ia membalas dengan keras, “Hai William Jefferson Clinton, jaga mulutmu. Seandainya saja, aku menikah dengan pria tadi, dialah yang akan menjadi Presiden Amerika Serikat ke-42!”
Pada episode 4 House of Cards, Claire Underwood, diperankan apik oleh Robin Wrightyang juga sempat menjadi sutradara pada beberapa episode di season berikutnya, menunjukkan dominasi peran kuatnya. Episode-episode ini, Claire masih menjadi pemimpin sebuah yayasan sosial Prakarsa Air Bersih atau Clear Water Initiative yang menyalurkan dana untuk kegiatan lingkungan.
Ada semacam konflik kepentingan di situ, kala kantornya yang sedang dalam kesulitan finansial dan baru memecat separuh karyawan mendapat donasi besar dari SanCorp, pemasok gas alam besar di AS. Melalui lobbyist Remy Danton, dana itu siap terkucur, tapi ada kemungkinan pamrih atau maksud besar terkait jabatan politik Frank Underwood, suami Claire yang meretas karir begitu hebat dari Capitol Hill ke White House.