Jakarta Ultah

Jakarta makin tua. Ia terus menghitung hari sampai nanti statusnya sebagai ibu kota bergeser karena dipindah ke kota baru di tengah hutan: Nusantara, Kalimantan Timur.

Hari ini, Jumat, 22 Juni 2023, Jakarta merayakan hari jadi ke-496. Tema yang diusung, “Jadi Karya untuk Nusantara” sebagai amplifikasi slogan besar Jakarta di bawah Plt Gubernur Heri Budi Hartono, “Sukses Jakarta untuk Indonesia”. Menggantikan slogan besar era Gubernur Anies Baswedan: Jakarta, Kota Kolaborasi.

Saya melihat, merasakan, dan mengambil untung dari HUT Jakarta kala pagi tadi menggunakan TransJakarta dan MRT menuju kantor. Kali ini, semua penumpang moda layanan angkutan ibu kota hanya dikutip Rp 1. Selain itu, para petugas di shelter maupun di sarana transportasi itu mengenakan kebaya, sarung, dan busana khas Jakarta lain.

Jakarta tentu punya makna bagi saya. Jadi jurnalis di Surabaya -ya sebenarnya kemampuan rata-rata sih, tapi saya merasa begitu ambisius. Ibarat ikan, saya merasa toples yang menampung ikan itu terlalu kecil. Sudah saatnya ia pindah ke kolam yang lebih besar. Maka, impian untuk bisa diterima bekerja di Jakarta pun terus dinaikkan. Dalam doa-doa. Sendiri maupun di doa mingguan gereja.

Untuk memperkuat ambisi itu -sebaiknya kita sebut “visi” saja, saya membeli dua kartu pos. Seingat saya belinya di Toko Buku Gramedia Manyar Kertoarjo, Surabaya. Satu bergambar Sarinah, dan satu bergambar Bundaran Hotel Indonesia, dua ikon jantung Jakarta. Bergantian, dua kartu pos itu saya tempel di lingkaran “dart game”, mainan panah-panahan yang dibeli di toko yang sama.

Setiap mau tidur, kartu pos itu saya hujani dengan tikaman panah-panah kecil sampai penuh lubang. Unik, tapi ritual ini saya tempuh bahkan setelah gagal menjalani tes di, setidaknya, tiga media di Jakarta. Semua menjadi realita saat 10 Juni 2005 saya mengemas barang, berangkat bersama Lion Air jam 11 pagi untuk berpindah kehidupan ke ibukota.

Dan kini, saat berkantor di kawasan Kebon Sirih, dan pulang ke arah Ciledug menggunakan TransJakarta terlihat Monumen Bundaran HI dan Gedung Sarinah, teringatlah akan “visi anak panah” itu. Kebetulan juga kartu pos penuh lubangnya ada tersimpan di meja kerja saya.

Selamat tambah usia Jakarta, selamat bersiap jadi berkat dengan memeratakan ekonomi Indonesia. Berbagi tugas antara ibu kota administrasi ala Washington DC yang biarlah jadi milik Kaltim, dan tetap jadi ibu kota bisnis ala New York.

One Reply to “Jakarta Ultah”

Leave a Reply

Your email address will not be published.