Hampir sepekan lalu, seorang kawan lama menyapa di percakapan telepon. Lama tak berjumpa. Anak muda yang energik dan humble.
Daniaji Rahmanto menyapa dengan, “Selamat pagi Mas Jojo, ini saya Dani dulu dari CNN. Apa kabar Mas?”
Nomornya asing, alias tak tercantum di phonebook saya. Sudah berkali-kali saya ganti ponsel sejak resign dari posisi Koordinator Peliputan CNN Indonesia TV. Saya hanya 1,5 tahun di kantor Tendean, sementara Dani menembus 6 tahun 6 bulan. Ok, deal, setelah sempat geser hari, akhirnya kami bersua kemarin. Di kafe Center Point, MNC Centre.
Dani menyelesaikan sarjana politiknya dari California State University, lanjut master Hubungan Internasional dari Internasional University of Sarajevo, Bosnia. Di dua kampus itu, IPK nya hampir sempurna. Saat sekantor dulu, posisi Dani sebagai asisten produser Tim Produksi CNN Indonesia TV. Kini, ia sudah melangkah jauh. Reporter andalan koran terbesar Jepang, The Yomiuri Shimbun. Berkantor di salah satu pencakar langit di kawasan Sudirman.
“Di media Jepang, saya belajar banyak, terutama tentang kerja keras dan kedisiplinan,” kata Dani sembari mereguk kopi lattenya malam itu. Hampir semua even besar di tingkat regional diliputnya. G20 di Bali, KTT ASEAN di Kamboja dan Labuan Bajo, juga kunjungan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito ke Indonesia dua bulan lalu.
Saat Kaisar Naruhito bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Dani mendahului terbang ke Yogyakarta. Di sana ia melakukan wawancara istimewa dengan Sri Sultan Hamengkubowono X, jelang kedatangan Naruhito ke Candi Borobudur Magelang, Dam Sabo Maguwoharjo, dan lokasi-lokasi lain.
“Sultan Yogya sangat berterimakasih atas bantuan-bantuan pemerintah Jepang kepada rakyat Indonesia,” kata Dani mengisahkan konten wawancaranya mendampingi Kepala Biro Yomiuri Shimbun di keraton Yogya.
Sebagai anak muda, Dani tergolong tekun. Termasuk ketelatenannya menghubungi kawan-kawan lama demi menjalin silaturahmi. Itulah hakiki jurnalis, dan banyak profesi lain: mengembangkan jejaring untuk meraih kesuksesan.
Ganbatte Kudasai, terus semangat jangan menyerah, Daniaji Rahmanto San!