Transportasi Jabodetabek makin terintegrasi. Akhirnya berkesempatan mencoba Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodetabek.
Ini memang bukan LRT pertama. Jauh sebelumnya, lima tahun silam, saya dah pernah menjajal LRT Palembang. Tapi, sejak Presiden Jokowi meresmikan LRT Jabodetabek pada 28 Agustus 2023, baru hari ini saya bisa menjajalnya. Tepat satu bulan kemudian.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan kereta api ringan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi,” kata Jokowi di Stasiun Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023). Peresmian dilanjutkan dengan prosesi tap kartu elektronik dan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian LRT Jabodebek.
Berangkat dari ujung stasiun di kawasan Cibubur. Namanya Stasiun Harjamukti. Tak jauh dari Taman Bunga Wiladatika, Bumi Perkemahan Cibubur, dan Cibubur Junction. Tarifnya masih promo, Rp 5 ribu dibayar dengan uang elektronik. Melewati Stasiun Ciracas, Kampung Rambutan, Taman Mini, Cawang, Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan berakhir di Dukuh Atas. Lebih kurang perlu 45 menit waktu yang ditempuh.
Ada rute lain, yakni Lintas Bekasi, melingkupi Stasiun Jatimulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatibening Baru, Halim, Cawang, Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan juga berakhir di Dukuh Atas.
Di Stasiun Harjamukti, seandainya saja tak menyadari ada tulisan nama stasiun, suasananya sejuk, rindang. Bak stasiun di kota-kota di Belanda. Jalur pejalan kaki sangat nyaman. Tak ada penjual makanan berkeleleran.
Indonesia setahap demi setahap sejajar dengan negara maju. Membudayakan transportasi massal, khususnya jalur kereta adalah buktinya. Mari, jangan minder, banggalah dengan negeri ini. Selamat datang di kereta nirawak: LRT Jakarta.