Koleris Sejati

Saya pertama mendapat pembelajaran tentang macam-macam temperamen pada kelas 2 SMA. Kini kembali merefleksikannya saat Raker Prakerja di Yogyakarta.

Sejak tes awal hampir 30 tahun lalu itu, saya terdeteksi sebagai Koleris. Atau Choleric. Itu yang utama. Yang kedua mungkin Sanguin, atau melankolis. Entahlah. Tapi yang jelas saya bangga dengan yang pertama. Sudah anak pertama, Leo, Koleris pula. Aduh. Sifat-sifat baiknya banyak, tapi kalau yang negatif tak diredam, bisa bengis, kejam, otoriter.

Maka, ketika Raker Prakerja di Jogja kemarin ada semacam game mendeteksi sifat kita, tak ragu lagi, tanpa mikir. Saya isi koleris semua. Hahahahaha… Tapi saya maju dua kali. Koleris-Melankolis. Pilihan aja, bukan berdasar isian, hehee..

Ya, ini temperamental kuat. Tapi, kembali kepada prinsip tadi: yang baik dilanjut, diasah, dikembangkan. Sisi minornya, jangan dibiarkan mendominasi. Bisa lalim nanti.

Serahkan pada Sang Pembuat Karakter. Bentuklah aku, seturut kehendakMu. Meski setelan pabriknya sangat tak sempurna.

Leave a Reply

Your email address will not be published.