Karena Hidup adalah Misteri

‘Gadis Kretek’ episode dua: Mawar. Naluri perempuan selalu benar.

“Itulah mengapa disebut misteri kehidupan. Karena kita tidak pernah tahu, kapan ia bisa berpihak kepada kita…”

Episode kedua ‘Gadis Kretek’ masih melompat-lompat. Antara pertemuan Lebas dan Arum -yang ternyata bukan anak Dasiyah, tapi Rukayah -adik Dasiyah- di era 2001 dan kehidupan keluarga Idroes Moenir di tahun 1960-an.

Surat-surat yang ditulis Dasiyah -dan dibaca oleh Lebas dan Arum banyak jadi ‘daging’ episode ini. Termasuk kata-kata Dasiyah yang tajam itu. Termasuk kalimat kunci dari Rukayah, diperankan Tisaa Biani: bahwa naluri perempuan selalu benar.

Di episode inilah figur Seno Aji (diperankan Ibnu Jamil), lelaki militer karir yang dijodohkan dengan Jeng Yah muncul. Padahal, Jeng Yah sudah bertaut hati dengan Soeraja.

O ya, sejak awal mengetahui ada film ‘Gadis Kretek’ di Netflix, sudah terbersit pertanyaan, apakah novel dan serial visual ini diendorse oleh perusahaan rokok tertentu? Apalagi saat tahu salah satu latarnya ada di Museum Kretek di Kudus.

Ternyata bukan. Tidak sama sekali. Ada beberapa adegan yang eksplisit menyatakan bahwa rokok itu tidak baik bagi kesehatan. Baik dari pernyataan dokter Arum Cengkeh, maupun dari tindakannya langsung mencopot rokok dari seorang kakek tua mantan pasiennya.

Film ini memang penuh bintang. Termasuk juga lagu tema, ‘Kala Sang Surya Tenggelam’. Ciptaan Guruh Soekarno Putra. Biasa dibawakan mendiang Chrisye. Dan khusus di ‘Gadis Kretek, menjadi salah satu original sound track yang dibawakan penyanyi kekinian idola saya: Nadine ‘Amin Paling Serius’ Amizah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.