Malam minggu di Warong Kopi Pitulikur, Surabaya. Tempat nongkrong favorit ‘Bonek’ dan penggemar sepak bola Surabaya.
Big match Liga Inggris antara Liverpool dan Arsenal terjadwal sepak mula 00.30 WIB, sudah masuk Minggu. Tapi, sejak Sabtu malam, penggemar bola warung itu sangat padat. Di sinilah biasanya ‘Bonek’ atau pendukung berat Persebaya nonton bareng setiap klub Liga 1 kebanggaan Arek-Arek Surabaya itu berlaga. Dinamakan Warong Kopi Pitulikur karena Pitulikur merupakan Bahasa Jawa untuk 27. Persebaya berdiri pada 1927, karena itulah tahun itu seperti ‘dikeramatkan’ bagi pendukung Persebaya.
Malam itu, sebelum ‘partai puncak’ Liga Inggris antara dua klub penghuni klasemen teratas, juga ada pertandingan lain. Manchster United dihajar West Ham 0-2, dan Tottenham Hotspur mengalahkan Everton 2-1.
Di salah satu sudut mejanya, saya meriung bersama tiga bonek sekaligus penulis. Rojil ‘Buffon’ Nugroho Bayu Aji, sehari-hari dosen di Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya. Kukuh ‘Beted Ismoyo’, pekerja swasta yang kerap menulis di media terkait performa Persebaya. Juga ada Yudhiakto Pramudya, doktor fisika sekaligus Kepala Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Berteman mie instan dan gorengan, kami berbincang tentang ruwetnya tim kesayangan kami. Juga terkait PSSI, dan -yang saya salut- rekan-rekan ini amat detail bicara tentang teknis sepak bola. Positioning pemain, skema, dan hal-hal terkait formasi dalam tim yang sedang bermain.
“Lihatlah bagaimana pemain-pemain itu melakukan umpan dengan terskema, sangat taktis, yang jarang kita lihat ada di Liga Indonesia,” kata mereka.
Mendekati jam kick-off, semakin banyak penggemar Liga Inggris menyemut. Untuk laga besar ini, Big Reds Surabaya memilih Warkop Pitulikur sebagai tempat nonton bareng resmi. Meski begitu, cukup banyak juga yang beratribut ‘The Gunners’. Arsenalnya Mikael Arteta sedang di puncak, tak salah kepercayaan diri mereka begitu tinggi.
Laga berakhir 1-1. Setengah tiga dini hari masih terang benderang. Kami beringsut pergi dengan hasil seri.