Film ‘Pulang’ membawa suasana yang sangat “rumah”
Rumah bukan sekadar tempat dengan alamat. Rumah adalah tempat berpulang, merindu pelukan tanpa syarat apa-apa. Karena pulang memang selayaknya dirayakan.
Itulah ‘closing statement’ dari film ‘Pulang’, berdurasi 1 jam 25 menit Garapan Azhar Kinoi Lubis. Dibintangi Ringgo Agus Rahman, Imelad Therinne, Mark Natama, dan Ziva Magnolya.
Satu lagi film bergenre perjalanan. Dari Jakarta ke Jogja. Melengkapi film-film serupa, seperti ‘Tiga Hari untuk Selamanya’, ‘Eliana Eliana’, ‘Ada Apa Dengan Cinta 2’, ‘Aruna dan Lidahnya’, ‘Filosofi Kopi’, ‘One Night Stand’ dan lain-lain.
Ya, kalau Anda jeli, ada beberapa kejanggalan dalam “perjalanan” Pras dan puterinya, Rindu, ke Yogyakarta. Misalnya, bermobil ke arah Yogya, tapi transitnya di Rest Area Banjaratma yang ada di jalur sebaliknya, 260 B arah ke Jakarta. Atau, pergi ke arah Yogya tapi kok lewat terowongan kembar Cisumdawu? Tapi ya, demi alasan estetika film itu sah-sah saja.
Lagu ‘Adhitia Sofyan’, Sesuatu di Jogja, terus menggema sepanjang film ini. Mengiringi kesenduan dan keceriaan yang naik turun di film produksi KlikFilm ini.
Hey cantik, kemana saja?
Tak ada berita, sedikit cerita
Tak kubaca lagi pesan di ujung malam
Dan Jakarta muram kehilanganmu
Terang lampu kota tak lagi sama
Kisah yang diangkat dalam film ini berpusat pada perjalanan seorang ayah, Pras (Ringgo Agus), bersama putrinya, Rindu (Ziva Magnolya), menuju rumah Eyang mereka di Yogyakarta untuk menyusul istri Pras, Santi (Imelda Therinne), dan anak lelakinya.
Selama perjalanan, ayah dan anak ini menjalani percakapan santai yang penuh kehangatan.
Pras banyak berbagi mengenai kenangan dan memori bersama istrinya kepada Rindu, menjadikan perjalanan mobil mereka menjadi momen yang penuh keakraban.
Namun, suasana nyaman tersebut berubah ketika setengah perjalanan telah dilalui, dan rahasia keluarga mulai terkuak.
Tanpa banyak spoiler, silakan nikmati saja. Yang pasti, saya terhura, eh terharu…