Malam Jahanam Liverpool

Liverpool mengalami kekalahan ketiga musim ini. Terjadi pada laga ke-32. Ironisnya itu berlangsung di kandang. Dua kekalahan lain dialami di kandang Arsenal dan Tottenham Hotspur.

Keok 0-1 dari Crystal Palace berlangsung di Stadion Anfield, di depan 60 ribu pasang mata yang menyaksikan langsung perjuangan anak asuh Jurgen Klopp menjadikan kans Liverpool dalam pertarungan ‘tiga kuda pacu’ calon juara Liga bersama Manchester City dan Arsenal menjadi menipis.

Kekalahan ini juga menjadi catatan buruk karena ‘back to back’ Liverpool kalah di kandang. Tak sampai tiga malam sebelumnya, Liverpool dipermalukan wakil Italia, Atalanta, tiga gol tanpa balas dalam lanjutan Liga Eropa di Anfield.

Liverpool mengawali pertandingan dengan optimisme. Kiper andalan Alisson Becker bisa kembali merumput setelah cedera saat latihan tim menjelang laga dalam kemenangan 4-1 atas Brentford di Stadion Gtech Community, 17 Februari lalu. Pada laga melawan Palace ini, Alisson tampil sejak menit awal.

Selain itu, ada Trent Alexander Arnold dan Diogo Jota yang bergabung di bangku cadangan setelah absen karena cedera cukup lama juga. Jota cedera dalam pertandingan melawan Brentford itu, sementara Arnold absen sejak 10 Februari saat Liverpool mengalahkan Burnley 3-1.

Di pertandingan ini, Liverpool kebobolan di menit ke-14 setelah sontekan penyerang asal Inggris Eberechi Oluchi Eze gagal dihadang barisan belakang ‘The Reds’.

Sejak itu, serangan demi serangan Liverpool terus mengalir ke arah gawang Dave Henderson. Namun, entah memang minimnya skill, atau juga ketidakberuntungan tengah menaungi tim yang sedang memperingati 35 tahun Tragedi Hillsborough ini.

“It’s not a day for Liverpool… Ini bukan harinya Liverpool,” kata komentator di siaran langsung pertandingan yang dipimpin wasit Chris Kavanagh ini.

Baik itu Darwin Nunez, Mo Salah, Luis Diaz, Diogo Jota, hingga Curtis Jones gagal menjebol gawang Henderson. Dengan 70 persen berbanding 30 persen penguasaan bola, Liverpool membuahkan 21 usaha mencetak gol, dengan 6 di antaranya mengarah ke gawang Crystal Palace. Tak satupun jadi gol.

“Hasil ini benar-benar seperti sampah. Rubbish. Saya perlu waktu untuk memprosesnya,” kata Klopp usai pertandingan.

Masih ada enam laga Liga Premier tersisa, namun peluang juara Liverpool meredup seiring pesta gol Manchester City ke gawang Luton Town sehari sebelumnya. Publik pun menanti hasil pertandingan Arsenal menjamu Aston Villa yang hingga tulisan ini dibuat sedang berlangsung.

Bandingkan dengan Palace yang memiliki 8 peluang, 5 tembakan mengarah gawang yang terkonversi jadi 1 gol oleh ‘King Eze’. Semua usaha sudah dilakukan Jurgen Klopp. Menarik Nunez dan Diaz yang ‘flop’ untuk digantikan Cody Gakpo serta Diogo Jota. Juga Curtis Jones yang dianggap membuang banyak kesempatan pun ditukar dengan Harvey Elliott. Termasuk memasukkan Dom Szoboslai serta Trent Arnold, namun Liverpool justru mengalami kekalahan pertama di kandang sejak Oktober 2022. Kala itu, Mo Salah dan kawan-kawan ditumbangkan Leeds United 1-2.

Tiga kuda pacu itu masih terus bertarung menjadi yang terdepan pada akhir Liga Inggris 19 Mei nanti. Manchester City ada di depan, Arsenal siap membayangi, sementara Liverpool baru saja terpeleset di rumahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.