Menamatkan Designated Survivor: Apakah Selamanya Politik Itu Kejam?

Akhirnya tamat sudah nonton Designated Survivor di Netflix. Dalam tiga season. Total 52 episode.

Lagi, ini film menarik tentang kepresidenan Amerika. Setelah House of Cards. Pesona dua presiden yang diperankan oleh Kevin Spacey dan Kiefer Sutherland menjadi figur yang sangat menonjol.

Khusus ‘Designated Suvivor’, yang bahkan saya biarkan menjadi status Whats App saya selama menyaksikan series ini, menjadi catatan tersendiri. Terutama karena perjuangan sang presiden: Tom Kirkman menjadi kandidat presiden dari calon independen. Belum pernah terjadi di Amerika Serikat. Dan ‘dimenangkan’ di serial ini. Termasuk terpilihnya Wakil Presiden AS pertama dari kalangan ‘Latino’: Aaron Shore.

Ada kawan-kawan yang memberi pendapat bahwa season tiga tidak terlalu menarik. Beberapa tokoh hilang atau ‘diselesaikan’. Alex Kirkman, sang ibu negara, mati ditabrak. Figur keren intelijen FBI dan CIA, Hannah Wells, tewas keracunan gas dalam penyelidikan bioterorisme. Demikian pula Damian Rennett, intelijen Inggris yang juga mata-mata Rusia, tewas dalam usaha pasang badan saat Hannah ditembak dari mobil. Juga Mike Ritter, paspampres kesayangan Presiden yang tak lagi tampil karena, konon, masalah budgeting film.

Tokoh-tokoh lain yang tak muncul di season tiga yakni penasihat politik Lyor Boone, anak sulung presiden Leo Kirkman, saudara laki-laki presiden Troy Kirkman, dan pengacara presiden Kendra Daynes.

Seorang mahasiswa saya juga nyeletuk kalau Designated Survivor mempromosikan LGBT. Saya tak paham. Sampai tahu ada insiden pacarannya seorang ahli siber Gedung Putih, Dontae Evans dengan Paspampres, Troy Baye, dan juga kemunculan Sasha Booker, adik ipar presiden yang transgender.

Satu hal yang jadi pesan di akhir series ini: politik itu kejam. Menghalalkan segala cara. Bagaimana tim kampanye Tom Kirkman ditangkap FBI karena terbukti menyadap telpon lawannya, Cornelius Moss. Si otak kampanye, Lorraine Zimmer, diciduk di tengah pesta kemenangan Kirkman. Tapi itupun tak mengubah hasil pemilu.

Kirkman merasa bersalah atas persoalan etis yang dilakukannya. Ia pun datang ke pendeta. Curhat. Film berakhir dengan harapan baru Amerika. Menggantung. Curang tapi menang. That’s politic. Kan curangnya secara etis, tidak mengubah hasil. Seperti yang terjadi di …. Ah sudahlah..

2 Replies to “Menamatkan Designated Survivor: Apakah Selamanya Politik Itu Kejam?”

  1. The amazing speed at which the website loads—it almost looks as though you are pulling off some special trick—and the superb job that you have done with the contents truly demonstrate your talent as a webmaster.

Leave a Reply

Your email address will not be published.