God Bless, Blaise The Korwil!

Satu setengah tahun tak bersua, kami ngobrol lagi. Kini, Blaise menjabat Koordinator Wilayah V Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Desember 2023, kami bersua di rumah jenazah Adi Jasa, melayat pendeta emiritus GKJW Sutrisno. Posisi saat itu, Blaise Clements Dave Pattiselano sebagai Ketua Badan Pengurus Cabang GMKI Surabaya.

Pertengahan 2025 ini, setelah melepas jabatan kecab alias ketua cabang, Blaise hadir di Kongres GMKI di Samarinda, Kalimantan Timur. Usai kongres, formatur menunjuknya sebagai Korwil V GMKI, menaungi Jawa Timur, Bali, dan NTB. Menggantikan Hizkia Trianto, korwil sebelumnya yang juga dari Surabaya.

Blaise punya cita-cita mengaktifkan kembali GMKI cabang Jember. Melalui senior John Pieris sebagai Sekretaris Wilayah saat itu, sejarah menyatakan, Jember pernah aktif.

”Kami akan gali lagi informasinya, setidaknya bisa tahun kapan dan konfercab keberapa terakhir digelar,” kata lelaki 25 tahun ini.

Selain posisinya yang ’naik’ itu, yang belum berubah dari tulisan 1.5 tahun lalu, statusnya sebagai mahasiswa. Masih memegang atribusi sebagai mahasiswa semester akhir Ekonomi Pembangunan FE Universitas Wijaya Kususma Surabaya.

Kali ini kami berbincang di Kantin Demokrasi DPR RI. Sebuah lokasi meriung yang baru dibuka setelah sekian lama berdiri. Senja sudah lewat, kafe-kafe yang lumayan representatif untuk loby-loby pun banyak tutup.

”Mesti foto di lokasi yang viral-viral ini, Mas,” kata Blaise saat kami berkeliling spot di Gedung Parlemen. Siang itu, ia baru berkeliling Jakarta menjajal MRT.

Cukup lama meninggalkan Surabaya usai pelantikan Pengurus Pusat GMKI awal Juli lalu. Ia lanjut ke Salatiga, mengikuti Sidang Pleno di Yayasan Bina Darma. Jadwalnya pun padat. Pria asal kawasan Tidar, blasteran Ambon, Tionghoa dan etnis-etnis lain ini pun sudah dinantikan kehadirannya di Konfercab GMKI Badung, Bali. Badung mungkin tak terlalu akrab di telinga kita, tapi Pantai Kuta dan Universitas Udayana, ada di wilayah Kabupaten Badung.

Kemarin, Blaise berpamitan, saat sudah berada di KA Kertajaya dari Pasar Senen menuju Pasar Turi. ”Hampir ketinggalan kereta, yadi lari-lari menuju stasiun karena tadi macet di Cempaka Putih. Puji Tuhan, lima menit sebelum KA jalan, sudah ada di dalam,” kisahnya. Sebagai pejuang gerakan ia harus siap, duduk 11 jam 15 menit dari Jakarta ke Surabaya. Harga tiketnya Rp 217 ribu.

God Bless, Blaise! Selamat berjuang, Korwil baru, Sang Kepala Gerakan menyertaimu dalam suka dan susah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.