Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020
Keren juga gaya selebrasi Kevin Phillips, striker veteran Liga Inggris yang kini main di Leicester, satu kasta di bawah Liga Primer.
Seolah menunjukkan bahwa di usia 41 tahun masih bertaji, mantan pemain Sunderland, Sottton, Villa, dan Palace ini bersuka dengan gaya “Zimmer Frame”, yakni alat bantu jalan yang biasa dipakai manula. Saat itu, Leicester menang 1-0 melawan Bournemouth. Cerdas!
Fuad Baradja menemukan jalan baru di hidupnya. Dari artis sinetron menjadi “pendakwah” sekaligus aktivis antirokok.
Sampul buku Fuad Baradja. Judulnya nge-pop, bak kalimat dalam iklan rokok.
Hanya butuh dua hari setelah saya menulis blog tentang gencarnya kampanye industri rokok, datang kiriman buku dari Fuad Baradja. Judulnya, “Hari Gini Masih Ngerokok, Apa Kata Dunia?!” berisi kilasan 250 update status facebooknya, yang semuanya tentang “dakwah” antirokok.
Buku 316 halaman ini terasa ringan, karena isinya nukilan status FB, dengan ditambah ulasan seperlunya. Tengoklah isi statusnya pada 22 Desember 2010, “Serang teman wanita yang kebetulan perokok dan punya hobi menulis mengirim sms: Kadang ketika menulis, otak saya blank, nggak ada inspirasi, ide, atau gagasan yang bisa saya tuangkan ke dalam tulisan. Kadang dengan merokok segalanya cair kembali.” Fuad menentang anggapan bahwa merokok merupakan dasar sumber inspirasi dalam proses kreatif. “Buktinya, banyak penulis besar dunia nggak merokok tuh,” kata aktor yang melejit lewat sinetron ‘Jin dan Jun’ dan sempat sebelas tahun menjadi perokok ini.
(VISUAL CUPLIKAN PERTANDINGAN LIVERPOOL EVERTON 4-0)
PANASNYA DERBY MERSEYSIDE KE DUA RATUS DUA PULUH DUA/ TERASA DI KOTA DINGIN MALANG// PERTARUNGAN KEDUA TIM MENJADI PENTING/ KARENA PARTAI INI MENENTUKAN KIPRAH LIVERPOOL DAN EVERTON DALAM PEREBUTAN POSISI DI ZONA CHAMPIONS//
Papa mengajarkan banyak hal: loyalitas, ketekunan, dan kepasrahan pada Sang Kuasa.
Ready to the heaven, boss? Papa bersiap berangkat.
Tiga hari sudah, Papa meninggalkan dunia yang fana ini. Senin, 27 Januari 2014, pukul 11.20 WIB tepat sebulan jelang ulang tahun ke-59, Papa menyelesaikan perjuangannya, setelah dirawat intensif tak sampai 2 x 24 jam di Rumah Sakit Bakti Dharma Husada dan RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Penyakit gula alias kencing manis yang kian mengganas, membuat beberapa kondisi bagian tubuh luar dan dalam Papa memburuk.
Dari luar, selesai mengakhiri perang dengan abses di punggung, dioperasi akhir November lalu, kondisi ibu jari dan telapak kaki kanan menunjukkan luka amat serius. Dari dalam, indikator-indikator kesehatan jauh dari normal: kadar gula melewati angka 500 mg/dl (normalnya di bawah 200), begitupula angka keton darah, leukosit, trombosit, eritrosit, hematocrit, dan beberapa parameter lain, ada di luar rentang normal.
Umur berapa Anda kali pertama bisa main catur? Apakah ada efeknya bagi cara berpikir Anda dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan?
Einzel melangkahkan buah catur. Bermain filosofi hidup sejak dini.
Amat gembira saat saya mencermati kegemaran baru Einzel: main catur. Selain lego dan monopoli –pernah saya tulis di sini-, kini Einzel punya kesukaan baru. Awal mengenal catur, saat kami liburan akhir tahun ke Dieng. Ada mainan “five in one”, yang dibeli di Yogyakarta: Halma, Monopoli, Ludo, Ular Tangga dan Catur, dalam satu karton bolak-balik. Saat itu saya berjanji, “Nanti kalau kembali ke rumah di Ciledug, ayah akan belikan papan dan buah catur yang lebih besar.”
AMBISI THE REDS KEMBALI MERANGSEK KE PUCUK PIMPINAN KLASEMEN LIGA INGGRIS/ HARUS TERHENTI//
MAIN DI ANFIELD/ STEVEN GERRARD DAN KAWAN KAWAN SEOLAH BERADA DALAM DEJAVU MUSIM LALU// KALA ITU/ LIVERPOOL DIPERMALUKAN ASTON VILLA 1 – 3 DI RUMAH SENDIRI//
Sejak zaman kompeni sampai Jokowi memerintah, banjir telah lama menjadi sahabat ibukota.
Kartun GM Sudarta pada 1967. Kondisinya tak banyak berubah.
Saat hadir sebagai narasumber dialog Kompas Malam, pekan lalu, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo punya ide cerdas. Ia membawa koleksi Koran Kompas edisi lawas, yang memuat berita utama tentang banjir Jakarta di akhir 1960-an dan 1970-an.
Kompas edisi Sabtu 18 Maret 1967, misalnya. Di halaman muka memasang karikatur karya GM Sudarta, yang memaparkan kontradiksi “Djakarta” pada dua musim berbeda. Digambarkan di sisi kanan, saat musim panas, ibukota penuh dengan kegiatan perbaikan jalan dan kemacetan yang membawa polusi, sehingga dua pemakai jalan tak kuasa menahan asap buruk hasil pembakaran bahan bakar. Di sebelah kiri, musim hujan, jalan yang telah diperbaiki menjadi berlubang, dan genangan air membasahi separuh postur penduduk. Ada yang nyaman berenang, tapi ada juga yang stres mobilnya karam.
Ini video kreatif, sebagai kampanye politik, sekaligus untuk menggambarkan secara sederhana beginilah kondisi bangsa kita saat ini.
http://www.youtube.com/watch?v=ko9UuXpMyec
Ada komentar bernada protes ketika akhir pekan lalu, blog ini dua kali mengangkat inspirasi dari kisah Anas Urbaningrum. Tentang orang-orang dekat yang berada di sisi Anas, dan tentang isterinya, sebagai sumber kekuatan di kala susah. Ada yang mengira dan curiga, saya getol mengagumi atau berpihak membela alumnus FISIP Universitas Airlangga itu. Tentu saja tidak. Saya hanya mengambil inspirasi. Mencoba mengkaji sebuah fenomena dari sudut pandang humanisme dan filosofis.