Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Birthday Surprise Cake

kue1 kue2

Mau pulang kantor, eh… dapat surprise birthday cake dari mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara yang pada magang di Trans7. Terimakasih  Jordie Yonatan, Eunike Olivia Ambarita, Thesar Metta, Stefanie Theodora, Felix Nathaniel, dan Veynindia Esaloni Pardede.

 

Mereka ini menjalankan mata kuliah magang di dari Ilmu Komunikasi UMN di program-program Trans7. Kebanyakan bertugas sebagai Field Director untuk beberapa mata acara.

I feel so touched…. Sukses, lekas lulus dan gabung di dunia penyiaran yeeeeesssss… You are guys emang Ranking Satooooeeeeee…

Mensyukuri #38 Penuh Harapan

Bertambah satu tahun usia. Bertambah satu tahun kepercayaan hidup untuk lebih berguna.

Di Hawaii, menatap masa depan penuh harapan. Jalan masih panjang.
Di tepian Hawaii, menatap masa depan penuh harapan. Jalan masih panjang.

Terimakasih untuk setiap kawan yang sudah mengucapkan selamat bertambah usia, lewat apapun platformnya: media sosial ala Facebook, Twitter, What’s App Application, Blackberry Messenger, ataupun ucapan selamat secara langsung. Bersyukur dan bersyukur. Itulah penekanan atas bertambah usia ke-38 pada 5 Agustus ini.

Seorang sahabat baik dari Surabaya berkirim pesan, mengucapkan selamat ulang tahun, dan semoga terwujud semua mimpi. Setelah berterimakasih, saya menjawab, “Mimpi apalagi? Anak sudah dua, sepasang. Pekerjaan juga baru…” Ia berbalas lagi, “Ya kan tiap orang punya harapan dan mimpi dalam hidupnya, Jo…”

Continue reading “Mensyukuri #38 Penuh Harapan”

Resensi Koran Tempo Minggu: Imagined Persebaya

Imagined Persebaya: Bukan Sekadar Sejarah Sepak Bola

Persebaya yang dilahirkan 18 Juni 1927 boleh saja (sementara) tiarap, tapi buku ini membuktikan kebesaran perjalanan klub kebanggaan Arek Suroboyo yang fanatisme ‘pemiliknya’ bahkan melebihi hooligan Inggris.  
ktm1Dimuat di Koran Tempo, Minggu 2 Agustus 2015
Penulis                        : Oryza Ardyansyah 
Penerbit                     :  Buku Litera, Yogyakarta
Cetakan Pertama    :  2015, xviii+322 halaman
ISBN                            :  978-6027-636-85-9
 
Legalitas Persebaya, klub kebanggaan Surabaya, menjadi salah satu penyebab konflik antara pemerintah –dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga- dengan PSSI, yang berujung pada sanksi FIFA melarang Indonesia dalam pentas sepakbola internasional. Munculnya ‘duplikasi’ Persebaya, antara yang kini berusia 88 tahun serta tim balita, menimbulkan kemarahan bonek, yang kemudian mengganggu Kongres PSSI di Surabaya bulan lalu, demi upaya menghidupkan kembali roh Persebaya Surabaya.  

Continue reading “Resensi Koran Tempo Minggu: Imagined Persebaya”

Mencicipi Sisi Visioner Taufik Hidayat

Lumayanlah bisa main di lapangan bulutangkis Taufik Hidayat Arena. Gelanggang milik atlet yang mampu berpikir jauh ke depan.

Delapan lapangan di Taufik Hidayat Arena. Brandingnya Juara Olimpiade.
Delapan lapangan di Taufik Hidayat Arena. Brandingnya Juara Olimpiade.

Menjejakkan kaki di GOR Taufik Hidayat Arena, kawasan Ciracas, Jakarta Timur, terasa sekali aroma kebesaran salah satu legenda bulutangkis Indonesia ini. Tak hanya soal prestasi. Di antara banyak gelar yang dimiliki Taufik: Juara Dunia 2005, Juara Asia 2000, 2004, 2007, peraih emas Asian Games 1998, 2002, 2006, peraih emas Sea Games 1999, dan 2007 serta dua kali masuk tim juara Piala Thomas 2000, 2002, ia memasang branding paling dibanggakan Olympic Gold Medalist 2004.

Di luar soal prestasi, membangun lapangan latihan sesuai cabang olahraga yang ditekuninya merupakan wujud visioner seorang atlet. Sudah ada sih, mantan pesepakbola yang bikin Sekolah Sepak Bola seperti Ricky Yacobi, Widodo C Putro, Gendut Doni atau Indriyanto Setyo Nugroho, tapi perwujudan Taufik Hidayat Arena dengan pengelolaan profesional menjadi contoh tersendiri. Taufik Hidayat Arena (THA) dikelola secara profesional, harga sewa lapangan minimal Rp 70 ribu per jam, ditambah aturan denda Rp 200 ribu bagi pemakai sepatu di luar standar pebulutangkis. Selain bulutangkis, THA juga mengkomersialkan gym dan lapangan basket.

Continue reading “Mencicipi Sisi Visioner Taufik Hidayat”

Injury Time Pendaftaran Pilkada Serentak

Pilkada serentak yang pertama digelar 9 Desember mendatang menemui situasi berbeda di banyak daerah. Ada yang keras, ada pula yang lucu.

http://www.youtube.com/watch?v=GEi3LvnyWE8

Mata Najwa Shihab menatap tajam kepada pasangan Abdul Hakim dan Wahidah, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Mereka merupakan suami istri, yang maju dalam pilkada serentak 9 Desember mendatang sebagai calon perorangan.

Continue reading “Injury Time Pendaftaran Pilkada Serentak”

MH370 yang Tak Akan Terlupa

Lebih enam belas bulan MH370 menghilang. Kemunculan setiap jejak baru selalu menimbulkan harapan.

MH 370 masih menjadi misteri besar musibah dunia aviasi. Karena itu, setiap petunjuk baru selalu diharapkan dapat mengungkap keberadaannya. Pesawat MH370 menghilang tanpa jejak, 8 Maret 2014, dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat itu mengangkut 239 penumpang dan awak pesawat, sebagian besar warga negara Tiongkok. Tujuh di antara penumpang merupakan warga negara Indonesia.

Continue reading “MH370 yang Tak Akan Terlupa”

Balotelli Korban Kropingan

Dua twit dari akun resmi Liverpool @LFC pada 25 Juli diambil dari gambar yang sama. Menunjukkan Balotelli tak lagi diingini?

Twit tanpa Balo. Pertanda tak diingini?
Twit tanpa Balo. Pertanda tak diingini?

Pada twit pertama bertuliskan “Adam Lallana can’t wait to link up with ‘world class’ talent waiting back at Melwood

Celetukan itu menunjukkan foto tiga pemain Liverpool tengah berlatih bersama: Emre Can, Philipe Coutinho dan Christian Benteke, rekrutan terbaru yang dianggap sebagai deretan pemain kelas dunia Liverpool di musim 2015-2016.

Continue reading “Balotelli Korban Kropingan”

Ziarah ke Lourdes van Java

Banyak pilihan tempat dikunjungi saat liburan datang. Bagaimana kalau menggabungkan perjalanan wisata sekaligus pembelajaran mengenal nilai-nilai spiritual?

Sendangsono sekeluarga. Wisata religi.
Sendangsono sekeluarga. Wisata religi.

Pilihan kami pada libur Idul Fitri kemarin jatuh pada Gua Maria Sendangsono. Selain letaknya terjangkau dari rumah Kwarasan, Yogyakarta –tak sampai dua jam perjalanan via Jalan Godean- juga karena faktor sejarah lokasi ziarah ritual itu.

Sebagaimana ditulis Harian Tanpa Batas, Gua Maria Sendangsono menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian sejarah perkembangan gospel di nusantara. Kisah pembaptisan pribumi pertama di tempat itu dipandang sebagai lahirnya gereja Katolik perdana di pulau Jawa.

Sendangsono merupakan nama sebuah sumber air di dusun Semagung, desa Banjaroyo, kecamatan Kalibawang, kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasinya berada di lereng selatan bukit Menoreh, sebuah hamparan perbukitan kapur sisi barat Yogyakarta. Tempat ini berada sekitar 30 kilometer dari kota Magelang dan bisa dicapai melalui Jalan Godean atau Jalan Magelang.

Continue reading “Ziarah ke Lourdes van Java”

Sepasang Rajawali Mencari Sakti

Pengalaman melepas anak di hari pertama sekolah selalu menimbulkan keharuan tersendiri.

Berita televisi di awal tahun ajaran baru menyajikan fenomena unik, khususnya dari desa dan kampung di pelosok nusantara. Pada hari pertama sekolah, anak-anak SD selalu bangun dini hari. Subuh mereka sudah ada di gerbang sekolah. Apa tujuannya? Berebut bangku. Jika tak datang pertama, mereka terancam tak mendapat posisi duduk terbaik sepanjang satu semester ke depan dan harus rela ada di deret belakang kelas. Sebuah sistem atau pola pembelajaran yang patut dikritisi. Tapi apa boleh buat, itulah faktanya. Sejak kecil mereka sudah diajar berkompetisi, bahwa hidup itu keras. Dan semua dimulai dari bangun pagi.

Continue reading “Sepasang Rajawali Mencari Sakti”

Papua, Surga Kecil Jatuh ke Bumi…

Setiap ada problem di Tanah Papua, entahlah itu penembakan, kerusuhan antar umat, atau perselisihan sumber energi, seringkali penyelesaian hanya lewat adu bicara di layar talk show televisi atau seminar. Akar permasalahan harus ditengok lebih cermat.

http://www.youtube.com/watch?v=zWOG3PlVeSE

Di studio sebuah stasiun televisi di Jakarta –yang seperti tanpa henti mem blow- up pasca insiden di Kabupaten Tolikara- seorang pemuka asal Papua berucap dengan berapi-api, “Yang penting itu adat. Sebelum ada pemerintahan ada gereja, dan sebelum ada gereja, adat sudah ada terlebih dulu…”

Continue reading “Papua, Surga Kecil Jatuh ke Bumi…”