
Setiap mendekati Lebaran, istilah THR menjadi akrab di telinga. Eits, jangan salah, THR yang ini artinya “Tunjangan Hari Raya Keagamaan”, bukan “Taman Hiburan Rakyat”, lho. Ya, maklum saja, di Indonesia, hari raya berarti pengeluaran ekstra berkali-kali lipat. Untuk mudik alias pulang kampung, kue-kue lebaran, baju serta sepatu baru, uang lebaran buat kerabat, dan lain-lain. Masalah ini menjadi sedikit ringan kalau perusahaan menyediakan anggaran khusus berupa “uang THR” atau “gaji ke-13”, tapi bagaimana jika tidak?