Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Time Goes On, Like Father Like Son

Waktu berlalu cepat. Di usia masa pertumbuhan, bapaknya juga seneng main bola. Bedanya, dulu locusnya di Lapangan Baratajaya, Stadion Bratang Satu, atau Kebon Bibit, Ngagel Jaya Selatan, Surabaya.
 
Minggu kemarin, si mbarep ikut lomba futsal. Di lapangan dekat masjid, Simprug Crown, Tangerang.
 
Karakternya gak jauh beda. Sesekali teriak, dan tangannya bergerak-gerak memberi komando rekan-rekannya.

Continue reading “Time Goes On, Like Father Like Son”

CHECK IN: SUB

Agustus 2001, saya yang kala itu berusia 24 tahun, mengantar Albert Brunoni, seorang sahabat bule Jerman ke Bandara Juanda, di kota tempat saya lahir dan dibesarkan.
 
Saat itu saya bilang, “Bro Albert, saya berkali-kali datang ke bandara ini untuk mengantar atau menjemput seseorang naik atau turun pesawat di kota saya ini. Tapi, sekalipun saya belum pernah merasakan gimana rasanya naik pesawat itu…”

Continue reading “CHECK IN: SUB”

Surabaya, yang kian Bersinar dan Bahagia…

Surabaya tak hanya menyisakan masa lalu nan gemilang, tapi di sinilah masa depan itu berada.

Pulang pergi melintasi Selat Madura. Sekali jalan Rp 30 ribu.
Pulang pergi melintasi Selat Madura. Sekali jalan Rp 30 ribu.

Mengitari kota kelahiran, bersama orangtua, isteri, dan anak, di liburan Tahun Baru kemarin. Dari radio mobil sewaan kami, terdengar cuap-cuap pendengar berinteraksi di FM 100.0 Suara Surabaya, radio yang didesain sebagai sarana warga kota berteriak apa saja. “Saya sudah keliling Indonesia, hampir dari Sabang sampai Merauke, tapi saya kira, di Surabaya inilah kota yang iklim usahanya paling bagus,” ungkap pendengar itu.

Sudah sejak lama Kota Pahlawan ini memilih julukan “Sparkling Surabaya”, sebagai gambaran dinamisasi kota, yang senantiasa aktif dan berkelap-kelip. Julukan yang pas sebagai diferensiasi dan jualan sebuah tempat, layaknya “Amazing Thailand”, “Uniquely Singapore”, “Malaysia Truly Asia”, “Jogja Never Ending Asia”, dan lain-lain.

Continue reading “Surabaya, yang kian Bersinar dan Bahagia…”

Surabaya: Kalah Cacak, Menang Cacak!

 Hari ini kota kelahiran saya berdirgahayu ke-720

Bonek, representasi karakter Arek Suroboyo. Apapun dilakukan, demi tujuan.
Bonek, representasi karakter Arek Suroboyo. Apapun dilakukan, demi tujuan.

Suatu malam, bermotor di kawasan Bundaran Satelit -dulu orang menyebutnya Ngesong, setengah berteriak, saya berucap, “Surabaya, suatu hari saya akan sangat merindukanmu!” Hari ini, kota kelahiran saya itu berulangtahun ke-720. Dari pojok sebuah bangku di Palmerah, Jakarta Barat, malam ini saya menyampaikan rasa kangen nan amat dalam pada Surabaya.

Surabaya adalah sebuah fenomena. Dari kisah heroik 10 November 1945, lahirlah sebuah lecutan semangat, bahwa kita tak boleh menyerah, meski secara segala-galanya kalah. Hanya bersenjatakan bambu runcing dan peralatan perang seadanya, Arek-arek Suroboyo membuat tentara aliansi -kita menyebutnya sekutu- terkencing-kencing. Sepekan sebelumnya, 30 Oktober, Brigadir Jenderal Aubertin Walter Southern Mallaby tewas dalam sebuah baku tembak.

Continue reading “Surabaya: Kalah Cacak, Menang Cacak!”