Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

‘Succes Story’ Para Perompak dan Kemenangan Perencanaan

Buku keduapuluh tiga Tere Liye yang saya baca. Judulnya ’Yang Telah Lama Pergi’. Berkisah tentang komunitas bajak laut dalam misi-misi ‘kemanusiaan’ memerangi musuhnya. Cerita epik, sejarah, dan lebih penting: strategi meraih kemenangan dalam hidup.

Kisah buku setebal 442 halaman ini memang tentang perjalaan bajak laut. Perompak. Dari angle seorang pembuat peta bernama Mas’ud alias Al Baghdadi yang nyasar masuk ke kapal bajak laut dan sempat dituduh mata-mata.

Continue reading “‘Succes Story’ Para Perompak dan Kemenangan Perencanaan”

Sebelas Menuju Madrid

Buku keduapuluh dua Tere Liye yang saya. Judulnya ‘Sebelas’. Setebal 442 halaman. Membuka seloroh lama, “Masak sih dari sekian ratus juta penduduk Indonesia tak bisa menemukan sebelas pemain sepak bola terbaik yang bisa membanggakan Indonesia di pentas dunia?”

Ceritanya mengalir. Dari seorang bule dikejar-kejar imigrasi, menyusup ke lapangan bola, bertemu teman sekaligus rival lama, sampai membentuk tim menuju kejuaraan bergengsi U-17 di Madrid.

Continue reading “Sebelas Menuju Madrid”

’Daun yang Jatuh’ dan Kisah Malaikat Pengubah Hidup

Buku keduapuluh satu Tere Liye yang saya tamatkan. Genrenya roman. Tentang perjuangan hidup yang ‘too good to be true’. Dan tentang bagaimana seni mengungkapkan perasaan suka.

Judulnya ‘Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’, 256 halaman tebalnya. Alurnya kilas balik. Maju mundur. Cerita dari dua bersaudara, Tania dan Dede. Bersama seorang ibu tunggal.

Continue reading “’Daun yang Jatuh’ dan Kisah Malaikat Pengubah Hidup”

Kisah Tambang dan Teruslah Bodoh

Ini buku kedua puluh Tere Liye yang saya baca. ‘Teruslah Bodoh, Jangan Pintar’. Khusus bercerita tentang kompleksitas dunia pertambangan di Indonesia.

Alurnya unik, tapi khas kisah Tere Liye. Hanya dari ruang sidang komite berukuran 3×9 meter. Berisi tujuh anggota komite, masing-masing dua orang dari pihak pertambangan PT Semesta Minerals & Mining dan dua dari aktivis lingkungan. Kursi lain untuk saksi yang dihadirkan. Dengar pendapat maraton, sebelum dua pekan lebih kemudian memutuskan, apakah perusahaan itu diizinkan mendapat konsesi besar di negeri ini atau tidak.

Continue reading “Kisah Tambang dan Teruslah Bodoh”

Sepotong Hati Baru dan Kisah-Kisah Roman Penuh Haru

Buku kesembilanbelas Tere Liye yang saya baca. Kumpulan cerita pendek tentang perasaan cinta.

Ada delapan judul cerita pendek di sini. Masing-masing ’Hiks, Kupukir Itu Sungguhan’, ‘Kisah Sie Sie’, ’Sepotong Hati Yang Baru’, ’Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay’, ’Itje Norbaja dan Kang Djalil’, ’Bila Semua Wanita Jelek’, ’Percayakah Kau Padaku?’ dan ’Buat Apa Disesali’.

Continue reading “Sepotong Hati Baru dan Kisah-Kisah Roman Penuh Haru”

Berjuta Rasanya, Tentang Seni Mengekspresikan Cinta Itu

Buku kedelapanbelas Tere Liye yang saya baca. Kumpulan cerita pendek tentang perasaan cinta.

Ada 15 judul dalam buku ini. Limabelas cerita. Diawali dengan ‘Bila Semua Wanita Cantik’. Cerita tentang seorang cewek yang minder karena kondisi tubuhnya. Tapi, kemudian dunia berbalik dan menumbuhkan standar kecantikan baru, bahwa “yang semula dianggap jelek” itulah yang kini bagus.

Continue reading “Berjuta Rasanya, Tentang Seni Mengekspresikan Cinta Itu”

‘Rasa’, Seperti Cokelat Pahit yang Terlapis Aneka

Buku Kelimabelas Tere Liye yang saya baca. Ngepop, ala Hilman. Memberikan message kuat tentang persahabatan dan perjuangan dalam hidup.

“Cokelat itu perumpamaan yang bagus. Contoh yang baik kalau kita dalam masalah. Batang cokelat ini manis dan enak, kan? Lezat mengundang selera. Tapi tahukah kita, biji buah cokelat itu aslinya sangat pahit. Binatang liar akan membuangnya saat memakan buah cokelat. Itulah perumpamaan sebuah masalah. Pahit dan menyakitkan.

Continue reading “‘Rasa’, Seperti Cokelat Pahit yang Terlapis Aneka”

Rindu… Perjalanan Haji dengan Berbagai Story

Ini buku keempat belas Tere Liye yang saya tamatkan. Kalau ada film bertema ’road movie’, maka buku ini bisa jugalah disebut bertema perjalanan.

Lumayan tebal, 520 halaman. Berkisah tentang perjalanan di atas kapal menuju tanah suci. Latarnya dimulai pada 1 Desember 1938 di Pelabuhan Makassar. Kapal uap kargo besar asal Belanda, Blitar Holland, datang untuk mengangkut ribuan jamaah calon haji. Berturut-turut penumpang naik dari Makassar, Surabaya, Semarang, Lampung, Bengkulu, Padang, Banda Aceh lalu berlayar ke Jeddah.

Continue reading “Rindu… Perjalanan Haji dengan Berbagai Story”