Denver, Colorado: Finger Crossed, Jangan Nyanyi

“All my bags are packed I’m ready to go
I’m standin’ here outside your door
I hate to wake you up to say goodbye …”

Replika pesawat mini di Denver Int'l Airport. Memori kuat John Denver.

Kamis siang, selama dua jam saya berkesempatan menikmati udara Denver, negara bagian Colorado. Perjalanan dari Florida menuju Utah  mesti menempuh dua kali penerbangan, masing-masing 4 jam dari Orlando ke Denver, dan 1,5 jam lagi dari Denver ke Salt Lake City.

Yang memberi warna lain dari perjalanan kali ini, yakni saat mendarat, di sisi luar jendela tampak bagian Amerika nan hijau, lahan pertanian dan rumput luas. Beda dengan saat landing di Washington bersuasana kota kotak-kotak atau Florida yang langsung disapa keindahan Pantai Selatan.

Kesan lain berada di dalam di Airbus 320 tadi, lagi-lagi melihat para pekerja ‘senior’ yang tetap semangat berkarya. Sebagaimana pernah saya kisahkan di negara bagian sebelumnya, orangtua di AS bekerja tak kalah keras dibandingkan yang muda. Rasanya ada semangat yang terlecut kala melihat pramugari United Airlines rata-rata berusia sudah 40 tahun ke atas, beda dengan suasana Lion atau Batavia Air di Indonesia. Profesi apapun di sini, mulai dari portir sampai anchor televisi, kebanyakan saya temui masih berjaya di senja.

Di saat para politisi di Indonesia sibuk membincangkan rencana penyatuan zona waktu, mungkin guna menutup isu kenaikan harga BBM maupun sesumbar seorang ketua partai yang siap digantung di Monas, saya di sini berusaha tenang diombang-ambingkan waktu. Datang di DC maupun Florida terpaut jarak 12 jam dari Jakarta, kemudian maju 11 jam akibat penyesuaian Daylight Saving Time, kini saya malah mundur 2 jam ke belakang, alias 13 jam di belakang Waktu Indonesia Barat. Jadi, kalau saat ini di Jakarta jam 3 pagi, di Colorado dan Utah sini baru jam 2 siang..

Asal tahu saja, Amerika Serikat, yang membentang laksana Sabang ke Merauke itu, terbagi dalam 9 zona waktu. Nama zonanya asyik-asyik, masing-masing 4 di kawasan berdekatan di mainland AS, yakni : Eastern Standard Time, Central Standard Time, Mountain Standard Time, dan Pacific Standard Time. Selain itu ada 2 zona di negara bagian di “atas” mainland yakni Alaska dan Hawaii Standard Time. Adapun tiga zona sisanya mencakup kawasan  di luar wilayah utama AS, yakni Atlantic Standard Times (melingkupi Puerto Rico dan Kepulauan Virgin), Samoa Standard Time (membawahi kepulauan Samoa) dan Komoro Standard Times (mencakup Guam dan Kepulauan Mariana Utara). Apakah mereka bingung dan merasa produktivitasnya kurang dengan 9 zona waktu? Saya kira enggak, tuh.

Kenangan John Denver

Mampir dua jam di kota country. Leaving on a jet plane.

Teringat kota Denver, tentu tak bisa lepas dari penyanyi country John Denver pembawa tembang ‘Leaving on a Jet Plane’ tadi. Pria bernama asli  Henry John Deutschendorf, Jr. ini diketahui sangat senang terbang, mengemudikan pesawat kecil, dengan pengalaman mengantungi 2.700 jam terbang.

Ironis akhirnya, saat 12 Oktober 1997, John Denver wafat di usia 53 tahun saat mencoba mengemudikan pesawat mini model Rutan Long-EZ yang jatuh di laut Pasifik, California, dalam upaya pendaratan di dekat Bandara Monterey Peninsula. Sang ‘Country Road’ benar-benar cinta mati dengan hobi dirgantaranya.

Ah, jangan larut dalam kisah sedih, mari kita nikmati penerbangan selanjutnya menuju Utah. Fingers crossed, jangan bernyanyi kencang-kencang, berdoa aja yang terbaik untuk leaving on a jet plane kali ini….

So kiss me and smile for me
Tell me that you’ll wait for me
Hold me like you’ll never let me go

Cause I’m leaving on a jet plane
Don’t know when I’ll be back again
O babe, I hate to go…”

Salam Kamis Siang dari Denver International Airport.

Leave a Reply

Your email address will not be published.