Ada ungkapan, setiap orang punya ‘kembaran’ di dunia ini. Setidaknya ada tujuh kembaran kita. Baik kembar secara nama, fisik, maupun sifat.
Sudah lama saya penasaran saat membaca e-mail, ada berita terkirim dari Kompas TV Kendari dengan nama peliput bernama ‘Agustinus Eko’. Akhirnya, dalam kesempatan 3 hari 2 malam ke Kendari akhir pekan lalu, bisa juga bertemu dengan sang “kembaran” itu. Tak menyia-nyiakan kesempatan saat bertemu dalam workshop Aliansi Jurnalis Independen (AJI) terkait Pelaksanaan Jaminan Sosial Nasional di Swiss Belhotel, kami pun berpose bersama. Inilah Agustinus Eko, video journalist (VJ) Kendari TV alias Kompas TV Kendari yang jadi kembaran saya.
Almarhum Papa saya pernah berkisah, nama Agustinus Eko Rahardjo dipilih dengan beberapa pertimbangan. Gabungan makna ketiga kata itu menjadi alasan. Agustinus, karena puteranya lahir di bulan Agustus. Eko, ya karena anak pertama. Sedang Rahardjo, dari bahasa Jawa, -atau dalam Sansekerta ‘raharja’- berarti selamat, sejahtera. “Ya, anak pertama yang lahir dengan selamat di bulan Agustus,” begitu kata beliau. Penggunaan kata ‘Rahardjo’ dengan ejaan lama, tentu bukan karena saya lahir dari zaman sebelum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1972. Lha, saya dilahirkan pada 1977, atau 5 tahun setelah era EYD diresmikan.
Eko Rahardjo
Nama lengkap saya tiga kata. Agustinus Eko tertemukan di Kendari. Nah, searching punya searching, ada pula dua kata terakhir seperti nama saya di dunia ini. “Eko Rahardjo” lain, juga dengan ejaan lama, merupakan nama seorang guru di Jakarta Utara. Website lengkapnya ada di sini.
Itulah sekelumit ‘kembaran’ saya. Setidaknya kembar secara nama. Secara fisik, mungkin ada beberapa lain yang mirip. Secara sifat, bisa jadi ada juga beberapa. Kalau dijumlah semua, mungkin ada tujuh ya. Anda pernah menemukan ‘kembaran’ diri di hidup ini?