Anda minder untuk tampil di depan kamera karena ada masalah dengan lidah alias cadel? Jangan menyerah. Lihatlah liputan Monique Fiolitha ini.
Berdiri di sisi halaman rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta saat kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya, Monique tak tampak canggung dengan ‘kecadelannya’. Nonstop selama 1 menit 11 detik, Monique terus ‘berkicau’ tentang bagaimana suasana di stadion, rundown acara, serta siapa saja pesohor yang hadir di situ.
Cadel tak harus membuat rendah diri. Yang patut dicatat, bagaimana aksentuasi kata yang diucapkan masih dapat dicerna jelas. Pesan yang dapat diterima tanpa ‘misleading’ menjadi poin yang lebih penting, daripada suara yang merdu, indah, tapi pesannya muter-muter. You did your best, Monique!
Kelemahan lain, standarlah. Tak ada Chargen/CG sepanjang live report, tak ada wawancara dengan narasumber di lapangan, serta kurangnya pengetahuan umum atau wawasan reporter. Sekali lagi, Prabowo Subianto bukanlah Ketua Umum Partai Gerindra. Ketum partai itu dipegang Suhardi, guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sementara Prabowo menjadi pendiri sekaligus ketua dewan pembina dan calon presiden partai berlambang kepala garuda itu.
Pengalaman tak terlupakan
Dalam catatannya, Monique menyatakan, perjuangannya meliput kampanye Partai Gerindra menjadi momen tak terlupakan dalam hidupnya. Kisah lucu ada saat mengenang ulah tim sukses partai Gerindra. “Mulanya mereka bertanya dari mana asal kami, namun lama-kelamaan mereka memamerkan kehebatan partai Gerindra beserta Prabowo,” kata Monique. Selain itu, ada juga ibu-ibu yang mengatakan bahwa mereka harus memakai baju kaos partai Gerindra, bila tidak Prabowo akan marah. “Tentu saja, saya dan teman-teman menolaknya, karena sebagai jurnalis yang sedang meliput sebuah kampanye, kita tak boleh memihak,” ungkapnya.
Monique menyatakan, kendala ketika melakukan stand up adalah kesulitan untuk berkonsentrasi. “Akibat ramainya para simpatisan, saya menjadi lupa ingin berkata apa. Selain itu, terkadang ada orang yang secara sengaja maupun tak sengaja lewat di antara saya dan kamera, sehingga saya harus memulainya lagi dari awal,” paparnya.
Ada juga kendala teknis menimpanya. “Setelah melihat hasil video di komputer, saya kaget karena tidak semua video ada suaranya. Dari enam video stand up saya, hanya ada dua video yang ada suaranya, salah satunya video stand up yang saya berikan. Nampaknya microphone tidak tercolok dengan benar ke kamera,” urainya.
Namun, hal yang paling membuatnya terkesan selama kampanye yakni saat Prabowo datang ke GBK menggunakan helikopter, kemudian menaiki mobil dengan atap terbuka, dan lanjut menaikki kuda kesayangannya yang berwarna coklat. Monique terkesan dengan betapa mewahnya gaya hidup Prabowo. ia berpikir bahwa, tentu koruptor di Indonesia akan berkurang, karena Prabowo saja sudah kaya raya. “Namun di lain hal saya juga bertanya-tanya, apa mungkin seorang yang sangat kaya ini mau terjun ke masyarakat kelas bawah dengan ikhlas?” batinnya.
0 Replies to “Cadel Bukan Halangan Menjadi Jurnalis Televisi”