Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Katakan dengan Gambar

Menceritakan peserta kampanye amat bersemangat, peserta kampanye membawa anak, lokasi kampanye diguyur hujan, lalu terik lagi, ada orasi jurkam, konser musik, polisi berkumpul… semua tak ada gambarnya.

Semangat sekali Muhammad Nauval mengisahkan liputannya di lokasi kampanye Sunburst, Serpong, saat meliput rapat akbar Partai Nasdem. Nauval berkisah tentang banyak hal.

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=HaIYiDKyLdg&feature=youtu.be]

Mulai dari peserta yang –katanya- ratusan orang bersemangat mengikuti kampanye. Katanya, banyak peserta kampanye membawa anak kecil padahal dilarang KPU. Katanya, suasana terik padahal sempat diguyur hujan. Katanya, ada orasi jurkam caleg Dapil I (mana?) yang menjabarkan 10 prioritas program partai. Katanya, polisi berkumpul di banyak titik lokasi kampanye. Katanya, ada konser musik yang digelar untuk menghibur peserta kampanye.

Tapi semuanya hanya katanya, karena Nauval hanya bercerita dengan kata-kata. Bukan dengan gambar. Padahal, dalam jurnalisme televisi, makna “katakan dengan gambar”, atau “show it, not tell it”, seharusnya menjadi bagian yang amat penting.

Cerita liputan

Nauval mengaku berangkat ke lokasi kampanye bersama kawan-kawannya. Setiba di TKP, lapangan sudah mulai dipenuhi peserta kampanye yang membawa bendera Partai Nasdem dan foto-foto calegnya, polisi juga ikut menertibkan jalannya kampanye. “Di pinggir-pinggir lapangan banyak pedagang makanan berkumpul, dan tempat itu banyak disinggahi oleh polisi-polisi yang sedang beristirahat,” urainya.

Pada pukul 2 tepat, orasi dimulai, mereka serentak langsung menuju panggung yang berada di tengah lapangan. “Kami menyusun liputan, mengikuti serta menyimak orasi dan mewawancara beberapa caleg yang ada disana,” ungkapnya.

Hal itu tidak mudah, cuaca kala itu kurang bersahabat, tepat pukul 14.30 hujan turun, kami menuju tenda yang disediakan. “Pada 14.45 hujan berhenti kami menuju lapangan kembali, tepat pukul 3 kembali hujan, dan selang 10 menitan matahari terik keluar dari awan gelap,” ceritanya.

Sayang, cerita hujan dan panas yang muncul aplusan itu tak dituangkannya dalam gambar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.