Very shocked, dan berdoa untuk keluarga pesawat Malaysia Airlines yang dikabarkan jatuh di Ukraine, dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Sebuah catatan kecil, 4 tahun silam, usai menumpang MH dari Schiphol, Amsterdam ke KL…
Catatan kecil di Malaysia dua tahun silam: saat transit dua jam di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), jelang balik ke Jakarta setelah tiga pekan berkelana di Belanda dan sekitarnya.
Well, secara umum perjalanan udara 12 jam melintasi 10.500 km dari Bandara Schiphol menuju Malaysia berjalan lancar. Seorang kawan berujar, “Kok rasanya lebih cepat pulangnya ya…” Sontak yang lain menimpali, “Ya, karena kita sudah ada perasaan hommy”,“Ya, karena saya sudah tak sabar untuk turunkan barang-barang yang banyak ini dan buka lapak di Jakarta”, meski ada juga yang bilang, “Ah, sama saja, kok. Saya hitung tetap 12 jam…”
Apa yang menarik dari perjalanan menggunakan MAS, yang secara internasional memiliki kode penerbangan MH itu? Sejam sebelum pesawat akan mendarat di Malaysia, monitor kecil di depan bangku penumpang itu masih menampilkan beberapa tayangan gambar bergerak. Bukan lagi film holywood atau sinema Asia, tapi tiga seri video promosi: satu mengenai pariwisata Malaysia, satu tentang iklan Malaysia Airlines dan satu informasi mengenai seluk-beluk KLIA.
Malaysia Truly Asia, tayangan pariwisata negeri jiran itu memang memesona. Yang dijual dalam klip itu antara lain keberagaman kultur, keramahan penduduk dan dipandu kemutakhiran negara berpenduduk 28 juta jiwa itu. Satu sisi adegan menampilkan persawahan dan tawa lepas penduduk Melayu, sementara sisi adegan lain menggambarkan Menara Petronas nan megah serta seorang perempuan high class tersenyum lebar keluar outlet Louis Vuitton di Kuala Lumpur.
Posisi sembilan Asia
Saya terkejut saat mendapati tahun lalu Malaysia masuk dalam 10 besar negara yang paling banyak dikunjungi turis internasional. Malaysia ada di posisi ke-9 dengan jumlah turis 23,6 juta, atau tertinggi kedua di Asia setelah Cina (50 juta). Adapun tiga besar negara yang paling banyak dikunjungi turis yakni Perancis (74 juta), AS (54 juta) dan Spanyol (52 juta). Asal tahu saja, Indonesia terus tertatih untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing dari 6 juta menjadi 7 juta turis per tahunnya.
Adapun klip iklan Malaysia Airlines tak kalah mengasyikkan. Setelah menggambarkan berbagai spesifikasi penerbangan,kenyamanan MAS dan keindahan negara Malaysia, mereka mengakhiri dengan tagline kreatif memplesetkan kode penerbangan internasional yang dimilikinya. “MH is not just an airline code. It is Malaysian Hospitality.”.
Hehe, mungkin kita mesti belajar cari mengemas promo seperti ini –meski di tayangan televisi kabel saya sempat menyaksikan iklan Garuda sebenarnya juga tak kalah ciamik. Tapi, perbaikan demi perbaikan mesti dilakukan karena mulai bulan depan flight carrier kita itu akan kembali mendapat lisensi terbang ke Eropa. Sudah umum terdengar banyak joke mengenai plesetan GARUDA, antara lain Get Another Reservation Unless Dead Already, Gets Airborne Relying On Divine Assistance, Go And Relax Until Delay Announcement dan Good Airline Run Under Dutch Administration. Dalam link nakal itu, MAS sendiri diplesetkan sebagai “Malaysian Airplane Smasher”, mungkin karena pengarangnya merasakan sensasi tersendiri saat landing,hehehe…
Last but not least, mengenai video dan realita KLIA. Bandara ini mengklaim dirinya sebagai world’s best airport Arsitekturnya modern, bersih tentu saja, dan yang memanjakan yakni layanan kereta listrik untuk berpindah terminal. Saya baru saja berpindah terminal dari kedatangan pesawat Amsterdam menuju gate pesawat ke Jakarta. Karena cukup jauh, maka saya harus menggunakan kereta listrik, gratis, aman dan efisien. Yang mengejutkan, kereta itu berjalan ulang-alik antar terminal secara otomatis. Tanpa masinis. Dalam situs http://www.worldairportawards.com, KLIA mendapat penghargaan khusus untuk kategori “Airport Staff Service Excellence South East Asia 2010″. Adapun Airport of the year tahun ini diraih Singapore Changi Airport.
Itulah sekelumit kisah dari Kuala Lumpur. Saya mesti bergegas boarding menuju penerbangan Malaysia Airlines ke Jakarta. Bersiap menghadapi dunia nyata tanah air…