Ini sisi lain sebuah karya feature. Menampilkan bagaimana sebuah profesi bekerja. Kelemahannya kurang detail dari sisi personal.
Jauh-jauh mereka bertujuh menuju Cisarua, Bogor. Memotret kegiatan di Taman Safari. Ane Hindana, Mizan Amalia, Rifky Dewandaru, Mohammad Rizki, Sylfia Mailani, Heribertus Ratu dan Eka Erviana Rachmawati mengambil angle bagaimana seorang ‘keeper’ harimau bekerja. Sebenarnya, sejak awal menyebut ‘keeper’ ini sudah terasa janggal, bukankah dalam bahasa Indonesia ada kata ‘pawang’ untuk menerjemahkannya?
Gambar-gambar para pawang harimau bekerja sebenarnya cukup memadai. Atraksi tiga pawang ‘bermain’ dengan tiga macan memberi gambaran betapa mengasyikkan sekaligus mengerikannya profesi ini, hingga mereka bertemu dengan Rudy, salah seorang pawang yang diwawancarai secara khusus.
Sayangnya, saat menonjolkan sosok Rudy kurang optimal. Alih-alih hanya ngorol biasa, mengapa tidak meminta Rudy ‘beraction’ secara khusus, misalnya bermain bersama harimau kesayangannya? Selain itu, lokasi Ane saat melakukan PTC (piece to camera) di akhir paket kurang member pesan khusus. Alangkah asyiknya jika Ane ber-PTC di depan kandang harimau, atau di depan arena permainan ‘tiger show’ atau di tempat yang dia tuju seusai PTC itu. Lokasi blocking sebaiknya memberi makna khusus.
Namun, dibandingkan feature lain yang menampilkan lokasi, benda bersejarah, kuliner, atau profil komunitas, keputusan pemilihan profesi –dalam hal ini pawang- merupakan alternatif menarik. Good job, team!