Feature mahasiswa yang mengangkat sebuah destinasi. Gunung Padang nan eksotis menjadi pilihan. Two thumbs up untuk big effort, tapi ada juga beberapa catatan membangun.
Situs Gunung Padang Megalith Cianjur, menjadi pilihan Muhammad Nauval, Mira Elsya Nadia, Adinda Permata Hati dan Anestia dalam pengerjaan Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Feature Media Siar Universitas Multimedia Nusantara. Berada dalam program yang mereka beri judul ‘Ngetrip Yuk’, mereka menuju ke lokasi wisata purbakala nan penuh sejarah yang berjarak 20 kilometer dari jalan antara kota Cianjur dan Sukabumi ini.
Video ini kuat karena disertai bentangan perjalanan, termasuk shot ketika mobil menuju lokasi. Sayang, karena belum semua orang tahu di mana Gunung Padang tepatnya, mengapa tak membuat semacam grafis peta sebagai insert untuk menggambarkan detail tempat? Selain itu, musik latar di beberapa bagian terdengar lebih dominan dari narasi paketnya.
Dari sudut pengambilan gambar narasumber, saat Noval mewawancarai pemandu wisata Gunung Padang –yang juga tak ada namanya, siapakah orang hebat dan begitu mahir menjelaskan segala sesuatu itu- nyaris tak ada gambarnya one shot sangat detail (close-up). Prinsip penting dalam pengambilan gambar narasumber, jangan memilih insert visual saat dia berbicara (goldfishing). Cari atau minta dia melakukan aktivitas lain, misalnya berjalan atau memegang sesuatu, sebagai stockshot untuk kepentingan insert.
Kelebihannya, video ini menampilkan beauty shot Gunung Padang dari berbagai sisi, termasuk gambar atas dan undakan (trap) yang dinamis. Beberapa bagian batu (yang hingga sekarang masih menyimpan wujud misterius di baliknya) juga diambil gambar secara detail.
However, pilihan mengambil situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum, yang punden berundaknya terbesar di Asia Tenggara, menjadikan nilai paling positif dari karya ini. Selebihnya, soal ketelitian eksekusi dan pascaproduksi, bisa dikembangkan dan dipoles lebih baik!