Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Memadukan Live Report dari Tiga Titik

Kelompok ini menampilkan dua angle liputan, sisi utama dan sisi lain konser One Direction. Turunnya hujan dianggap sebagai berkah. Tapi, kalau sudah berpayung, mengapa perlu pakai jas hujan juga?

Dalam pengerjaan Ujian Tengah Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara, kelompok ini tampil berbeda dibandingkan yang lain. Dari empat anggota kelompok, ada tiga wajah muncul di layar. Diawali Irene Sonia sebagai ‘host’di studio, memberikan toss pertama ke Nissy Ariana di lokasi penonton One Direction, lanjut Cliff Moller di luar gerbang Gelora Bung Karno.

Nissy tampil firmed, tegas. Meski menjadi pertanyaan, kalau sudah pakai jas hujan, mengapa masih pakai payung. Begitu parahkah kondisi di sana? Variasi visual yang muncul sebagai insert saat Nissy menyampaikan live report juga beragam, apalagi ada gambar kerumunan massa yang diambil dari high angle. Patut dipuji juga keberhasilan mendapatkan Directioners dari Semarang, dengan perjuangan mereka menempuh ratusan kilometer menuju ibukota.

Kelemahan kecil ada pada tata bahasa. Misalnya penulisan judul CG yang harusnya setiap kata diawali huruf besar, atau penyebutan ‘stadion’ dan bukannya ‘stadium ’Gelora Bung Karno’’. Kalau pun dalam Bahasa Inggris, penggunaan kata ‘stadium’ ada di belakang kata Bung Karno’.

Dari ‘daging utama’ liputan berupa kemeriahan Directioners, Irene beralih kepada ‘side bar’ alias sisi lain liputan. Cliff Anselimus Moller hadir mengambil angle para pedagang pernak-pernik One Direction. Kejanggalan pertama Nampak saat audio Cliff begitu ‘jumping’ dengan suara Irene dari studio.

Kritik berikutnya, saat Cliff memilih Rudi, seorang penjual pakaian yang sayangnya tak ada sekuen dia sedang menjajakan merchandise One Direction. Posisi dan gaya Rudi berdiri lebih mirip sebagai calon penonton daripada penjual kaos, yang diperagakan ‘anak buah’ berkaos bendera Inggris Raya di sebelahnya. Di sinilah pentingnya gambar pendukung yang benar-benar pendukung.

Closing penutup Cliff pun perlu diperbaiki, “Saya Cliff Moller melaporkan untuk Irene Sonia di studio.” Seharusnya dia melaporkan untuk nama station televisinya, bukan untuk nama host nya. Pada sekuel ini, Irene harus lebih lama steady sebelum juru kamera menyatakan gambar benar-benar aman dan layar tak lagi menampilkan wajahnya. Jadi, tak boleh ada adegan Irene melepas earphone tampak di layar televisi.

Terlepas dari itu, kerjasama mereka berempat –ditambah Felysia Agustin sebagai produser layak diapresiasi. Tak mudah memadukan tiga spot untuk dirangkai menjadi satu item berita.

Kesan peliputan

Kelompok ini memaparkan, proses awal yakni menentukan tema dan angle liputan. Banyak ide tertuang, namun sedikit yang bisa terealisasikan. “Misalnya dulu kami ingin mengambil kedatangan mereka di bandara, namun tidak sempat karena kendala waktu,” kata Felysia. Mereka berpendapat, hujan yang turun siang itu justru menjadi berkah yang memperkaya liputan.

Fely berkisah, dua reporternyaterlihat grogi, susah mencari kata-kata bahkan harus melakukan ‘take’ ulang karena salah mengucapkan nama, atau mungkin salah dalam perkataan. Mereka mengakui, praktik lapangan lebih susah daripada kehidupan di kampus. Anggota kelompok ini sebenarnya sudah sering melakukan live report atas nama komunitas kampus. “Tetapi, hal ini adalah pengalaman baru karena ini pertama kalinya juga kami melakukan live report di tempat publik,” ungkapnya.

Dari kisah turunnya hujan, mereka juga belajar gimana harus mempersiapkan semua dari awal. “Untung aja kami bawa trash bag untuk melindungi kamera –dan beberapa alat penting lainnya,” kata Nissy. Mereka yakin, jam terbang yang kian bertambah akan mempermudah proses liputan.

Irene memaparkan, pengalaman yang menarik saat salah seorang anggota kelompok mencoba melobby kru Kompas TV untuk meminta izin agar bisa naik ke atas mobil Kompas TV. “Semua ini kami lakukan agar bisa mendapat angle yang bagus dalam mengambil gambar keramaian konser,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.