Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Kurang Meriah Maksimalkan Euphoria

Liputan dalam kerumunan orang banyak melatih jurnalis untuk dapat menggali atmosfer live seoptimal mungkin. Sayang, Bernadeta dkk kurang total memanfaatkan sumber crowd di dekatnya.

Ibarat memancing ikan, trio Bernadeta Dyah, Regina Pertiwi, dan Alif Gusti sudah berada di kerumunan ikan besar serta sudah melempar mata kailnya. Sayang, mereka kurang ulet mengeksplorasi buruan yang sudah di depan mata.

Meliput pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 antara timnas sepak bola Indonesia melawan Korea Selatan sebagai prasyarat Ujian Tengah Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara, kelompok ini kurang memaksimalkan gambar-gambar cantik yang sebenarnya sudah dalam genggaman. Mereka mendapat gambar antrean pemegang tiket pertandingan yang antre masuk, ada pula visual penjual tiket (calo?) serta rombongan taruna (tentara yang sedang berlibur) antre menonton laga. Kesalahan kecil tampak saat CG menulis tanggal, seharusnya 25 Maret 2015 tertulis 25 Maret 2105. Juga saat Bernadeta selaku reporter memperkenalkan bahwa di sampingnya sudah ada beberapa suporter timnas Indonesia. Bayangkan, butuh waktu hingga delapan detik sebelum kamera benar-benar memperlihatkan sekelompok anak muda berbusana merah putih itu. Panning kamera yang terlambat, sebenarnya bisa diperbaiki saat pasca produksi meski hasilnya kurang optimal, tentu sangat mengganggu.

Setelah lima pendukung timnas ada di depannya dan mulai diperkenalkan –kelebihannya kelompok ini menggunakan mike eksternal berkualitas tinggi- Bernadeta kurang mengeksplorasi mereka. Lima orang berbicara bergantian, kurang memberikan greget live secara menarik. Alangkah lebih asyik jika di akhir live Bernadeta meminta mereka menyanyikan yel-yel khusus dukungan bagi timnas, yang tentu sudah dilatih atau dipersiapkan sebelumnya secara matang. CG yang kosong pun seharusnya diisi dengan beberapa variasi, misalnya: ‘Suporter Optimistis Indonesia Menang’, ‘Prediksi Skor Laga Timnas vs Korsel’ atau ‘Penonton Masuk Stadion dengan Tertib’.

Eksekusi kedua

Sesuai pilihan, tugas liputan UTS yakni antara live report konser One Direction atau pertandingan timnas. Awlanya, Alif, Regina, dan Bernadeta berniat terjun ke lokasi konser One Direction. “Hujan deras memaksa kami mengambil take setelah konser,” kata Regina, cameraperson sekaligus produser.

Pada 22.30 mereka masuk untuk mewawancarai penonton dan meminta pendapat tentang konser yang baru kelar. “Kebanyakan dari mereka tidak mau diwawancarai,” kata Alif. Selain itu, kendala kelompok ini yakni   pelatan kurang memadai, tak adanya tambahan lighting mengantisipasi area yang terlalu gelap. Mereka pun melanjutkan wawancara dengan menggunakan peralatan seadanya, yaitu lampu flash handphone.

Karena hasil pengambaran gambar sangat tidak layak, terlalu gelap, kelompok ini mengulang liputan, menggantinya dengan liputan pertandingan sepak bola.

Hari Selasa, 31 Maret 2015, kelompok kami pergi menuju SUGBK untuk mengulang tugas peliputan. Kali ini, adalah AFC 2015, pertandingan Indonesia kontra Korea Selatan. Peliputan berjalan lancar dan hasil yang cukup baik, karena kami telah belajar dari kesalahan kami yaitu soal waktu dan peralatan. Kali ini mereka membawa peralatan yang tidak dibawa pada peliputan konser One Direction, di antaranya, LED, mic, dan recorder. “Liputan berjalan dengan lancar meskipun panas terik membuat kami lumayan lelah,” papar Bernadeta.

Kerja keras pun mereka lakukan juga saat proses pascaproduksi, dan sempat menemui beberapa kendala. “Di luar semua kesulitan kami, kami mendapatkan pengalaman baru dalam bidang kami. Terjun langsung dalam proses peliputan membuat kami lebih bersemangat dalam menjalani tugas sebagai calon jurnalis,” kata Regina.

Bagaimanapun, upaya Bernadeta, Regina dan Alif mengulang proses peliputan hingga lahir sebuah karya jurnalistik yang bisa ‘dinikmati’ patut diacungi jempol.

Leave a Reply

Your email address will not be published.