Bertambah satu tahun usia. Bertambah satu tahun kepercayaan hidup untuk lebih berguna.

Terimakasih untuk setiap kawan yang sudah mengucapkan selamat bertambah usia, lewat apapun platformnya: media sosial ala Facebook, Twitter, What’s App Application, Blackberry Messenger, ataupun ucapan selamat secara langsung. Bersyukur dan bersyukur. Itulah penekanan atas bertambah usia ke-38 pada 5 Agustus ini.
Seorang sahabat baik dari Surabaya berkirim pesan, mengucapkan selamat ulang tahun, dan semoga terwujud semua mimpi. Setelah berterimakasih, saya menjawab, “Mimpi apalagi? Anak sudah dua, sepasang. Pekerjaan juga baru…” Ia berbalas lagi, “Ya kan tiap orang punya harapan dan mimpi dalam hidupnya, Jo…”

Jadi, apa sebenarnya yang kurang dalam hidup ini? Isteri yang mendampingi dalam roller coaster suka duka kehidupan, ditambah sepasang buah hati perpaduan phlegmatic choleric pada Einzel dan Kirana. Juga pekerjaan yang saya kira merupakan puncak menjadi jurnalis sejak 1997, kuliah semester empat, dan lompat-lompat ke berbagai media.
Mari syukuri saja hidup ini. Karena pada mereka yang bersyukur, padanya akan ditambahkan. Sebaliknya, pada mereka yang mengeluh, apa yang ada padanya akan diambil pula.
Kue ulang tahun
Bersyukur pula mendapat kue ulang tahun yang dipersiapkan mendadak di ruang santai CNN Indonesia TV, lantai 3 komplek Transmedia Tendean. Sebuah atensi dan apresiasi luar biasa. Bahkan, Kira –puteri saya berusia 3,5 tahun itu, langsung bertepuk-tangan dan menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ saat melihat foto-foto ayahnya meniup lilin di atas birthday cake dari kantor.

Bukan pertama memang mendapat kue ulang tahun dari kantor. 5 Agustus 2011 di newsroom KompasTV, dalam suasana guyub sebelum resmi mengudara, sebuah kue serupa saya tiup di meja lingkar koordinator peliputan. Ini tradisi yang baik bagi perusahaan di Indonesia, karena berapa toh harga kue itu, dibandingkan kenangan dan kesan karyawan yang menerimanya. Teringat saat sebulan ditugaskan di kantor pusat CVC di pinggiran Queensland, Australia pada 2007, hampir setiap sore ada tiup lilin bagi karyawan yang tengah merayakan hari bahagianya. Almost every day, dalam acara renungan dan doa sore menutup hari kerja.
Hidup ini masih panjang. Dan kita tak pernah tahu kapan ujungnya. Yang menjadi harapan, bagaimana menjalani menit demi menit baru setelah 38 tahun ini, untuk lebih berguna dan membuat lebih banyak orang tersenyum….