Gelak tawa dan canda mengiringi pertemuan 29 eks wartawan Istana yang berkumpul, makan siang, serta bertukar curahan hati dengan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Bina Graha, Rabu, 7 September 2016.
Atas inisiatif sang ‘kepala suku’ Joseph Osdar dari Harian Kompas, para jurnalis senior ini menggelar reuni di komplek Istana Kepresidenan, tempat mereka berkarya dan nongkrong sehari-sehari belasan tahun silam.
Nama-nama yang hadir antara lain ‘Jose’ Asmanu (Suara Surabaya FM), Jalaluddin (eks Jawa Pos), Aryo Adi Prabowo, Christiyanto (SCTV), Maria Karsia (eks Asahi Shimbun), Tjahja Gunawan (eks Harian Kompas), Olivia Rosalia (Metro TV), Ken Sugandhi (eks RCTI), Erlangga Djumena (Kompas.com), Tjandra Dewi, Hotma Siregar (Tempo), dan Danang Sangga Buana (eks Detik.com).
Seperti memutar mesin waktu, berbagai kenangan terlintas dalam pembicaraan ringan siang itu. “Saya teringat saat kang Teten sebagai Ketua Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch ‘dikejar-kejar’ Jaksa Agung Andhi Ghalib, lalu bikin jumpa pers bareng Bambang Widjojanto di Istana Merdeka,” kisah Osdar.
Teten Masduki, yang kala itu kerap menjadi narasumber dalam kapasitasnya sebagai pengurus LBH maupun ICW, mengaku memang ada yang berubah pada dirinya. “Dulu zaman Pak Harto, saya sering demo di luar pagar istana. Sekarang saya ada di bekas kantornya Pak Harto dan kerjaannya menerima pendemo,” kata Teten disambut tawa para jurnalis.
Beberapa perwakilan eks wartawan istana sempat mengeluarkan ‘uneg-uneg’ terkait berbagai persoalan terkini, dari masalah pendidikan, energi, sampai pertumbuhan ekonomi. “Kami senang menerima masukan itu, karena kantor Staf Kepresidenan memang menjadi ‘dapur’ sekaligus lembaga yang mem back-up setiap kebijakan presiden,” kata Teten.
Reuni kecil diakhiri dengan berfoto bersama, sekaligus menengok ruang kerja Kepala Kantor Staf Kepresidenan, yang juga bekas ruangan mantan Presiden Soeharto.
seperti ditayangkan di http://ksp.go.id/reuni-wartawan-istana-di-bina-graha/