Independensi Media di Era Digital

nedJAKARTA– Center for International Media Assistance (CIMA) berkunjung ke Kantor Staf Presiden, Jumat, 23 September 2016. CIMA adalah lembaga non-profit yang memperjuangkan berkembangnya independensi media, yang berada di bawah naungan National Endowment for Democracy (NED) dan berpusat di Washington DC, Amerika Serikat.

Senior Director CIMA Mark Nelson dan Assistant Partnership Officer Paul Rothman berdiskusi mengenai peranan media dalam demokratisasi bersama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi. Hadir dalam diskusi ini Tenaga Ahli Kedeputian IV, Binny Buchori, Roysepta Abimanyu, Jojo Raharjo, FX Rudy Gunawan dan Azhari Hafid.

Sebelumnya Binny Buchori menjelaskan, tugas dan fungsi Kantor Staf Presiden yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No 26 Tahun 2015. Lembaga ini bertugas menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden, dan Wakil Presiden dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis. Untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut ditopang lima kedeputian.

Beberapa fungsi KSP misalnya, pengendalian program prioritas berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga, memastikan program sesuai dengan visi misi Presiden. Kemudian pelaksanaan debottlenecking yaitu mengurai hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program prioritas, di mana KSP berperan sebagai fasilitator bersama pemangku kepentingan yang terlibat untuk mencari penyelesaian terbaik. Sementara itu, Roysepta Abimanyu memaparkan kondisi terkini media di tengah perkembangan politik Indonesia.

Adapun menurut Mark, tantangan pers di Indonesia dan Amerika tak jauh berbeda, yakni masuknya era digitalisasi, yang ditandai dengan tumbuh pesatnya media online serta terpuruknya industri media cetak. Di tengah fakta adanya pemilik media yang juga berperan sebagai politisi, ia berharap, bisnis media tetap berjalan rasional dan mengedepankan independensi.

“Sangat berbahaya kalau banyak orang mendirikan media bukan karena alasan ekonomi dan bisnis, tapi lebih karena kepentingan politik,” kata Mark.

seperti ditayangkan di http://ksp.go.id/independensi-media-di-era-digital/

Leave a Reply

Your email address will not be published.