Presiden juga Manusia, Punya Hati Punya Rasa

“Rocker juga manusia punya rasa punya hati

Jangan samakan dengan pisau belati

Rocker juga manusia punya rasa punya hati

Jangan samakan dengan pisau belati…”

Masih ingat lagu ‘Rocker Juga Manusia’ milik grup rock ‘Seurieus’, yang begitu khas diteriakkan sang vokalis Dian Dipa Chandra alias Candil, 12 tahun silam? Lirik lagu itu menegaskan, bahwa segarang, segondrong, dan ‘semenakutkan’ apapun tampilan fisik seorang rocker, dia tetaplah manusia. Tetap punya rasa cinta, rasa sakit hati, rasa ingin disayang dan sebagainya. Candil menegaskan agar rocker tak disamakan dengan pisau belati yang bisa menusuk orang tanpa memiliki perasaan.

Pernyataan bahwa rocker juga manusia tampaknya diadaptasi Presiden Jokowi yang Sabtu sore tiba di Solo setelah dua hari berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk berbagai agenda. Tiba di kampung halaman, Sabtu malam Presiden Jokowi tak menyia-nyiakan waktu ‘family time’ bersama sang cucu, Jan Ethes Srinarendra (1,5 tahun). Maka, jadilah sang kakek klangenan, melepas rindu sekaligus menyenangkan cucunya di Mall Paragon Solo.

Rilis resmi Biro Pers, Media, dan Informasi Istana Presiden menyebut, tiba di lokasi pada pukul 21.00 WIB, Presiden Jokowi datang bersama kedua anak dan menantunya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, serta Selvi Ananda, tanpa didampingi Ibu Negara.

“Dari pagi tadi kan acaranya padat, banyak menerima tamu. Ini kan malam Minggu setengah sembilan tadi selesai. Saya ngajak Jan Ethes ini untuk main-main di sini, ya mumpung belum tutup. Ini kan sebentar lagi tutup,” kata Presiden Jokowi. Presiden mengaku, dikarenakan jadwal yang padat membuat ia jarang bertemu cucu sehingga di sela waktu senggang seperti ini dimanfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama.

“Ketemu aja kan jarang, nah ini pas ketemu, pas Jan Ethes nggak tidur saya ajak ke sini,” ujarnya.

Saat ditanya oleh jurnalis apakah ia kangen sang cucu, Presiden pun menjawab “Ya saya kan juga manusia biasa,” ucapnya.

Berada di lokasi permainan kurang lebih selama tiga puluh menit, tampak raut kebahagiaan dari sang Kakek yang dapat memanfaatkan waktu yang terbilang langka untuk bisa bermain bersama cucu tercinta. “Nggak pernah ketemu. Kalau saya ke sini pun banyak tamu, ini tadi baru rampung. Kadang-kadang rampung anaknya tidur,” ungkapnya.

Presiden Jokowi menunjukkan sisi dirinya sebagai manusia biasa. Hadir di mall juga sebagai manusia biasa. Tak menuntut fasilitas berlebih, sesuai aturan jam buka tutup mall yang ada. Main di wahana kereta api anak di Paragon pun, tak perlu menyusahkan orang lain. Tetap berbaur dengan pengunjung pada umumnya.

Di antara banyak hal yang selalu saja menyudutkan dirinya dan pemerintah, apapun selalu dipandang salah, Presiden Jokowi memilih ber-‘family time’. Betapa tidak, belum membantu pengungsi di Rakhine State Myanmar, dianggap tak berpihak pada kepentingan Islam. Tapi begitu mengutus Menlu Retno Marsudi dan bantuan dikirim, malah dianggap pencitraan.

Dalam kondisi seperti inilah, keluarga adalah ‘obat’ terbaik. Bagi seorang kakek, cucu laki-laki adalah jawaban istimewa untuk seorang presiden, yang juga manusia biasa.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.