Mari Bersiap Sambut Timnas di GBK

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyateberapa saat lalu, saya menulis terkait kunjungan eksklusif ke Stadion Utama Gelora Bung Karno yang sedang dalam proses renovasi besar sebelum menjadi lokasi pembukaan Asian Games XVIII pada 2018 mendatang.

Mendekati rampungnya pembenahan besar stadion kebanggaan masyarakat Indonesia ini, terlihat betapa membanggakannya Stadion Utama GBK yang awalnya dibangun Presiden Soekarno untuk penyelenggaraan Asian Games 1962 itu. Setelah 56 tahun berselang, pesta olahraga bangsa-bangsa Asia kembali digelar di Indonesia. Dulu di era Bung Karno, dan kini di masa Jokowi.

Stadion Utama Gelora Bung Karno kini memiliki tempat duduk premium. 76.227 kursi single seat, sehingga penonton tak lagi duduk beralas beton. Kalau ditinggal berdiri, kursi itu otomatis melipat ke atas, ala-ala kursi tempat kita nonton bioskop di sinema XXI.

Di stadion nan megah yang bakal dipakai upacara pembukaan Asian Games ke-18 ini siap terpasang pula panel surya berkekuatan 420 kVA. Semua lampu diganti dengan LED, yang akan menambah beban atap sekitar 20 ton, sehingga harus dilakukan perkuatan struktur atap dengan sistem gelang.

Nah, sebagai ujicoba atau test event Stadion Utama Gelora Bung Karno, diharapkan timnas Indonesia yang berujicoba melawan Islandia dapat menggelar partai itu di Stadion Utama GBK, awal tahun depan.

Rilis pers Kementerian Pekerjaan Umum menyebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan bahwa stadion kebanggan Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah bisa digunakan untuk tes event pertandingan antara Timnas Indonesia versus Islandia yang rencananya akan dilangsungkan pada 14 Januari 2018.

Stadion Utama menjadi salah satu dari 13 venue olahraga yang dibangun/direnovasi di Komplek GBK oleh Kementerian PUPR untuk mendukung Asian Games XVIII Tahun 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.

“Pertandingan bisa digelar di SUGBK karena proses renovasinya rampung akhir tahun 2017. Saya berharap Presiden Jokowi bisa sekaligus meresmikan SUGBK dan ikut menonton pertandingan tersebut,” kata Menteri Basuki saat melakukan peninjauan ke SUGBK, Selasa, 26 Desember lalu.

Pekerjaan renovasi SUGBK berkapasitas 76.000 penonton sudah dimulai sejak Agustus 2016 dan sekarang tampilannya semakin modern. Menurut Menteri Basuki, semua pekerjaan ditargetkan selesai 31 Desember 2017 dan dilanjutkan dengan perapihan dan pembersihan stadion termasuk area lapangan di dalam stadion.

Beberapa pekerjaan seperti pemasangan rumput berjenis zoysia matrella, peralatan tata suara dan tata cahaya juga sudah selesai. Pencahayaan berkekuatan 3.500 lux atau dua kali lebih terang dari sebelumnya 1.200 lux. Namun dengan penggunaan LED lighting system, konsumsi listriknya lebih hemat hingga 50 persen dari lampu konvensional dan memiliki kualitas pencahayaan tiga kali lebih baik. Sistem pencahayaan terintegrasi dengan sound system yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO.

Selain itu kursi penonton menggunakan kursi baru yang lebih berkualitas jenis flip up yang memenuhi standar aksesibilitas evakuasi. Setiap kursi mampu menahan beban hingga 250 kg dan tidak mudah ditarik sehingga menahan aksi vandalisme.

Renovasi SUGBK dilakukan oleh kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT. Penta Rekayasa Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 769,7 miliar.

Sekarang kita tinggal tunggu kepastian resmi dari PSSI, apakah jadwal ujicoba antara timnas Indonesia -yang sedang dipersiapkan untuk Asian Games- melawan Islandia -partisipan Piala Dunia 2018 di Rusia- benar-benar menjadi ajang debut GBK versi baru.

Jangan dulu bicara soal prestasi. Dalam situs resmi FIFA, Islandia -yang penduduknya hanya 350 ribu jiwa itu- kini ada di peringkat ke-22 dengan total poin 910. Adapun timnas Garuda kita ada di posisi ke-162 dengan poin 121. Beberapa negara di atas Indonesia antara lain Grenada, Papua Nugini, Belize, Vanuatu, Mauritius, dan Barbados.

Islandia cemerlang di Piala Eropa 2016 -dengan mengalahkan Inggris sebagai ‘mbahnya’ sepakbola dunia- dan kini meretas sejarah menuju Piala Dunia 2018. Adapun timnas Indonesia di bawah asuhan Luis Milla mencoba menuju kebangkitan sebagai pemuas dahaga prestasi yang diharapkan para penggila sepakbola kita.

Selain itu, setiap timnas main, apalagi di stadion nan keren dan megah ini, nasionalisme bangsa kita akan terpadu. Tak lagi mempersoalkan perbedaan pilihan politik, capres, cagub, cawalkot, agama, dan urusan-urusan lainnya.

Karena sepakbola menjadikan IND-ONE-SIA benar-benar one, maka mari kita dukung agar partai perbaikan peringkat timnas melawan kekuatan baru Eropa ini benar-benar digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno versi baru!

Seperti ditayangkan di http://tz.ucweb.com/12_48hGu

Leave a Reply

Your email address will not be published.