Stef Liwang memilih konser Charlie Puth sebagai tugas akhir mata kuliah Teknik Interview dan Reportase Universitas Multimedia Nusantara 2018/2019. Bagus bisa memancing ‘gimmick’ fans menyanyi.
Mengejar ‘puthinators’ -sebutan bagi penggemar Charlie Puth bukan hal mudah. Mewawancarai, mengumpulkan dalam frame, dan meminta mereka bernyanyi petikan lagu penyanyi asal Amerika Serikat berusia 27 tahun itu. Itulah yang dilakukan Steffani Liwang.
Pada saat liputan, Stef pergi ke lokasi bersama 6 teman. Mereka berkumpul di UMN. “Sembari menunggu teman-teman yang lain datang, kami saling berbagi informasi tentang konser ini. Beberapa dari kami ada yang mengambil konsep LoT (Live on Tape) dan beberapa lainnya mengambil konsep vlog (video blog). Saya sendiri mengambil konsep LoT,” paparnya.
Ketika tiba di lokasi, penonton mulai berdatangan. Namun, Stef pribadi merasa konser ini tidak sesuai dengan ekspetasi awal.
“Saya membayangkan konser ini akan sangat ramai seperti konser-konser K-Pop, tetapi ternyata tidak. Ramai memang, tetapi tidak seramai konser K-Pop,” kenangnya.
Kendala yang dialami pada saat liputan adalah kondisi fisik Stef yang sedang tidak baik pada saat itu. “Suara saya sedang habis pada saat itu. Namun, saya tetap melakukan peliputan dengan persiapan membawa air hangat dan permen mint penyegar tenggorokan,” ungkapnya.
Selain itu, pada awalnya sulit untuk menemukan penonton yang berombongan, agar memperlihatkan keramaian dan antusias, serta bisa diminta untuk menyorakkan yel-yel.
“Namun, hal ini juga saya manfaatkan untuk mewawancarai salah seorang penonton, yaitu Ogi (selengkapnya bisa dilihat di video liputan),” kata Stef
Setelah beberapa saat, ia pun juga menghampiri salah satu rombongan dari Bogor, dan meminta izin untuk melakukan wawancara dan meminta mereka menyanyikan salah satu lagu Charlie Puth. Dengan senang hati, mereka pun langsung mengiyakan dan langsung one–take OK!