Puji Syukur, akhirnya nambah lagi jumlah provinsi yang diinjak. Jumat kemarin, 30 Agustus 2019 menjejakkan kaki di Kalimantan Utara. Inilah provinsi termuda, ke-34 di Indonesia, usianya baru 6 tahun, pemekaran dari Kalimantan Timur dan punya beberapa titik perbatasan dengan Malaysia Timur. Seperti Presiden Jokowi tegaskan berkali-kali: wilayah perbatasan negara adalah beranda depan negara kita, bukan halaman belakang.

Kaltara ibukotanya di pulau Kalimantan, namanya Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan. Tapi, kota terpadatnya ada di pulau lain, Tarakan, dengan Bandara Juwata yang cukup padat dengan penerbangan ke Cengkareng, Halim Perdanakusuma, Balikpapan dan lain-lain. Jalur terdekat menuju Derawan, kawasan wisata laut di Kaltim yang terkenal dengan penyu sisiknya itu, justru ada di Tarakan, Kaltara.

Karena kali ini misinya menyukseskan diseminasi informasi terkait peluncuran televisi digital di perbatasan bersama BAKTI Kominfo Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, maka destinasi berikutnya adalah Pulau Nunukan, ditempuh 3,5 jam pakai speedboat dari Dermaga Tengkayu, Tarakan.
Pesawat mendarat pagi di Tarakan, boat ke Nunukan jam dua siang. Masih ada waktu berkeliling kota terpadat di Kaltara ini. Dengan bantuan Mbak Susilowati Anny dari Radar_Tarakan, kami pun menuju Pusat Konservasi Mangrove dan Bekantan serta ngopi sejenak di Warkop Aseng di pusat kota Tarakan.

Hari pertama di Kaltara pun berlanjut ke Nunukan, malamnya ngopi lagi dengan bos TVRI Nasional Helmy Yahya.
Maju terus membangun Indonesia dari pinggiran, sukses penyiaran digital di wilayah perbatasan!
