Kamis, 4 November 2021, kembali ke Belitung.
Dua tahun lalu, Agustus 2019, sempat ke mari, mengeksplorasi ‘Negeri Laskar Pelangi’ bersama keluarga. Hari ini terbang kembali ke Belitong -demikian sapaan khas daerah penghasil timah itu-, untuk urusan pekerjaan.
Senang melihat Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, ibu kota Kabupaten Belitung, sudah kembali aktif melewati pukulan berat pariwisata di masa pandemi Covid-19. Nama bandara diambil dari nama Letnan Kolonel Purnawirawan Hanandjoeddin, merupakan bupati pertama Belitung sejak 1967 hingga 1972.
Keramaian bandara pagi itu dapat Anda bayangkan. Tiga pesawat dari tiga maskapai berbeda terbang dari Bandara Soekarno-Hatta ke Tanjung Pandan alias dari CGK ke TJQ, pada waktu hampir bersamaan, antara pukul 6 sampai 7 pagi Waktu Indonesia Barat. Karena mendaratnya nyaris bareng, tangga yang digunakan bagi penumpang turun pun harus gantian. Maklum, bandara kecil dengan sarana masih terbatas. Yang belum kebagian tangga harus rela menunggu dulu dalam kabin.
Saya mendapatkan tiket NAM Air IN 056, maskapai di bawah kendali Sriwijaya Air. Terbang selama 50 menit di ketinggian 20 ribu kaki bersama Boeing 7373-500. Sementara dua lainnya yakni Citilink dan Lion Air.
“Pandemi membawa dampak luar biasa, termasuk bagi lalu-lintas penerbangan di Belitung. Sebelum pandemi, dalam sehari bisa ada 15 kali penerbangan dari Bandara Hanandjoeddin, termasuk penerbangan dari Singapura dan Kuala Lumpur,” kata Ono Murdiyono, pemandu wisata yang menjemput kami dengan bis yang mampu menampung lebih dari 30 orang.
Kini, Ono optimistis, kehidupan ‘New Normal’ pasca masa parah pandemi membawa harapan baru kebangkitan kampungnya.
Sudah saatnya, pulau indah nan memesona serta dicanangkan sebagai satu dari ‘Sepuluh Bali Baru’ ini kembali bangkit. Selepas buku ‘Laskar Pelangi’ dan semua sekuelnya, termasuk tayangnya film adaptasi novel karya Andrea Hirata itu, Belitong langsung melejit sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia,
Ibarat aba-aba berhitung, warga Belitung sudah siap siap bangkit. Berhitung mulai: Satu, Dua, Tiga! Sesuai tagline negara-negara besar anggota Group Twenty (G-20) baru saja keketuaannya diserahkan kepada Indonesia di Roma: ‘Recover Better, Recover Stronger’.
Mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang, Indonesia mendapatkan kepercayaan memegang Presidensi G20 Tahun 2022. Dalam Presidensi tersebut Indonesia mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’ atau ‘Pulih Bersama, Bangkit Perkasa’.
Sheraton, Belitung Resort, Tanjungbinga, Sijuk, 4 November 2021