Program Kartu Prakerja tak bisa berjalan sendirian dalam merespon bonus demografi, untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas di tengah melimpahnya angkatan kerja kita. Program ini perlu sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, serta inovasi dan perbaikan tanpa henti.
Penegasan itu disampaikan Direktur Pemantauan dan Evaluasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Cahyo Prihadi dalam DANA Talk bertema ‘Sinergi dalam Bantuan Sosial’. Diskusi yang juga menghadirkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia Adi Sulystiowati, CEO DANA Indonesia Vince Iswara dan Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta ini berlangsung 15 November 2021.
“Kami tak mungkin sendiri. Mari kita bersama memastikan apa saja yang bisa kita lakukan agar ‘Warga Negara +62’ ini bisa meningkat kesejahteraannya,” kata Cahyo.
Untuk itulah, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja merangkul berbagai pihak, dari platform digital, lembaga pelatihan, mitra pembayaran sampai job platform yang menyediakan info lowongan kerja.
“Kami ingin semua yang terlibat dalam ekosistem Kartu Prakerja terkoordinasi dengan baik, karena ini merupakan layanan digital pertama dari pemerintah dengan jangkauan sangat luas,” tegasnya. Sampai saat ini, Program Kartu Prakerja menawarkan 571 pelatihan dari 181 lembaga pelatihan terpilih.
Cahyo memaparkan, Kartu Prakerja dari awalnya didesain untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja kita. Hingga kemudian datanglah pandemi, dan Program Kartu Prakerja terintegrasi dengan skema penanganan Covid-19.
“Program Kartu Prakerja menjadi layanan bansos cash plus. Disebut cash plus karena harus menyelesaikan pelatihan dulu baru dapat bantuan. Tidak sekadar memberi ikan, tapi juga kail,” ungkapnya.
Dengan pendekatan untuk melindungi semua pihak dari virus Corona, layanan Kartu Prakerja berlangsung 100 persen secara digital.
“Di samping itu, pendekatan end to end digital dengan mengurangi tatap muka secara langsung ini memungkinkan terwujudnya kecepatan, transparansi, efektivitas, dan efisiensi,” urai Cahyo.
Program Kartu Prakerja yang diluncurkan sehari setelah penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal 2020 dengan maksud agar menjangkau secepatnya masyarakat terdampak Covid-19. Program ini pun terbukti mampu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Sebanyak 27 persen penerima yang tidak memiliki rekening/e-wallet sebelum mengikuti program Kartu Prakerja, telah memiliki rekening/e-wallet setelah program. Dari jumlah itu, 83 persen di antara pemilik rekening baru ini memilih e-wallet sebagai metode penyaluran insentif,” terangnya.
Apresiasi Menko Airlangga
Memberikan sambutan pada pembukaan diskusi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi dukungan finansial technology (fintech) dalam menyukseskan Program Kartu Prakerja.
Airlangga menekankan, keberadaan pandemi Covid-19 juga telah memperlihatkan bahwa digitalisasi merupakan keniscayaan yang mendorong pemerintah, otoritas, pelaku usaha, dan masyarakat untuk dapat adaptif dalam merespon berbagai perubahan sehingga dapat mengoptimalkan potensi inovasi teknologi dan penciptaan nilai tambah.
Penggunaan teknologi digital pun terus meningkat, didorong oleh tren pergeseran perilaku masyarakat dan perubahan model bisnis. Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital diprediksi mencapai USD 70 miliar atau tumbuh 49% (yoy), dari nilai tahun lalu sebesar USD 47 miliar. Salah satu sektor ekonomi digital yang berkembang pesat dan sangat dinamis adalah sektor Teknologi Keuangan (Fintech).
“Fintech, sebagai enabler aktivitas ekonomi digital, telah menghadirkan beragam layanan, mulai dari pinjaman (lending), urun dana (equity crowdfunding), pembayaran (payment), sampai ke inovasi keuangan digital lainnya. DANA Indonesia merupakan salah satu perusahaan Fintech yang bergerak di bidang pembayaran dan turut serta menyukseskan program strategis Pemerintah, seperti Program Kartu Prakerja,” kata Airlangga.
Menko Perekonomian menggarisbawahi bahwa Program Kartu Prakerja merupakan inovasi program Pemerintah dalam memberikan bantuan pelatihan dan insentif yang sepenuhnya digital, mulai dari treasury perbendaharaan negara sampai ke e-wallet penerima bantuan.
“Selain itu, terdapat aspek bantuan sosial dalam Program Kartu Prakerja, dengan mensyaratkan partisipasi aktif dari mereka yang ingin bergabung. Peminatnya harus mendaftarkan diri, mengikuti proses seleksi, dan menyelesaikan pelatihan, baru mereka bisa menerima dana bantuan sosial,” sambungnya.
Pendaftar Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai lebih dari 77 Juta orang. Dari 22 gelombang pendaftaran yang dibuka, telah ditetapkan sebanyak 11,4 juta orang penerima Kartu Prakerja dari 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
“Para penerima Kartu Prakerja ini memperoleh bantuannya secara langsung melalui rekening atau e-wallet yang disediakan oleh Mitra Pembayaran Kartu Prakerja, tanpa perantara ataupun biaya tambahan. Dari data diketahui bahwa 93% Penerima Kartu Prakerja memilih e-wallet untuk penyaluran insentifnya, sisanya menggunakan rekening bank,” ungkap Menko Airlangga.
Airlangga menekankan, dengan capaian yang dihasilkan program Kartu Prakerja, Pemerintah akan terus melanjutkan program ini di tahun 2022.
“Oleh karenanya, berbagai capaian, tata kelola dan akuntabilitas program ini perlu dijaga dan ditingkatkan, dengan dukungan dari seluruh stakeholders dalam ekosistem Kartu Prakerja,” tegasnya.
Sebagai salah satu mitra resmi pembayaran dalam ekosistem Kartu Prakerja, DANA Indonesia diharapkan dapat terus mendorong literasi keuangan digital masyarakat, serta para Penerima Kartu Prakerja yang selalu berbeda setiap tahunnya.
Selain itu, sebagai perusahaan Fintech, diharapkan DANA Indonesia juga dapat membantu Pemerintah dalam mengedukasi dan meningkatkan kemampuan digital di tanah air, guna mempercepat proses transformasi digital.
“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama memperkuat sinergi lintas sektor dan lintas stakeholders, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi digital ke depan untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” pungkas Menko Airlangga.
Diskusi selengkapnya dapat disimak di