Kurva 2022

Seberapa optimistis Anda meyakini kehidupan memasuki tahun baru 2022? Akankah tetap yakin pada ungkapan ‘Providentia Dei’, bahwa Allah menyertai, mencukupkan dan melepaskan kita dari segala kesulitan ekonomi?

Seorang hamba Tuhan yang kerap tampil dalam kotbah virtual menerangkan bahwa kondisi dunia setelah terpukul virus Corona belum benar-benar kelar.

Bahkan, tokoh ini berani menyatakan bahwa setitik terang baru akan muncul di awal tahun 2023. Setelah ekonomi global bisa dibilang berhenti pada 2020 dan 2021, pada 2022 kita akan dihadapkan pada situasi inflasi.

“Karena itu, berinvestasilah pada hal yang pasti-pasti saja. Misalnya tanah dan emas. Yang lain jangan,” katanya.

Terlepas apakah ‘nubuatan’ pengkotbah ini terwujud atau tidak, kita seperti diuji. Masihkah kita yakin pada penyertaanNya setelah badai ini berlalu. Atau, jangan-jangan, kita mulai ragu bahwa pimpinanNya masih ampuh menuntun kita seperti Ia telah menolong kita melewati angin kencang pada 2020 dan 2021?

Sebagai ilustrasi bagaimana situasi dunia pascapandemi, pakar ekonomi global menggambarkan keadaan negara-negara di bumi seperti garis-garis yang membentuk huruf atau aksara Yunani. Kurva kebangkitan -atau malah keterpurukan- itu bak abjad yang biasa kita pakai sehari-hari.

Seperti ditulis KataData, para ekonom memprediksi pemulihan ekonomi pascacorona akan berbentuk kurva U, V, L, W, K, Logo Nike, sampai huruf ba’ dalam bahasa  Arab. Kira-kira, bagaimana hidup Anda tergambarkan dalam kurva di 2022?

Kurva V atau V-Shape

Pemulihan ekonomi dalam kurva V terjadi karena resesi terjadi sangat dalam tapi cepat kembali seperti semula dan menguat.

Kurva U atau U-Shape

Kurva U menunjukkan grafik pemulihan ekonomi yang berjalan lambat, meskipun akhirnya melenting seperti sebelum krisis terjadi.

Kurva L atau L-Shape

Gambaran hidup bak aksara L terbentuk ketika ekonomi jatuh dalam krisis dan pemulihannya lambat bahkan tak bisa melenting seperti semula.

Kurva W atau W-Shape

Kurva W didapat dari gafik yang menunjukkan resesi dalam ekonomi lalu pulih dengan cepat seperti semula, tapi kemudian tersuruk lagi dan bangkit lagi. Kerap juga disebut sebagai double dip recession karena ekonomi tersuruk dua kali sebelum pemulihan terjadi secara utuh.

Kurva K atau K-Shape

Jika sebuah negara mengalami pemulihan dengan K-shaped, maka yang kaya-kaya saja yang bisa recovery. Sementara yang orang kecil (miskin), lambat pulihnya dan bahkan cenderung semakin miskin.

Kurva Logo Nike

Kurva bentuk ini terjadi ketika grafik menunjukkan pertumbuhan ekonomi dengan perlahan, tapi tak bisa kembali seperti sebelum masa krisis. Sehingga terbentuk menyerupai logo Nike.

Kurva Huruf Ba’ dalam Bahasa Arab

Kurva dalam bentuk ini tergolong prediksi pemulihan yang baru. Dalam sepuluh tahun ke belakang pertumbuhan ekonomi lebih rendah, demografi semakin menua, dan tingkat utang tinggi, lebih cenderung membetuk grafik horizontal memanjang menyerupai huruf ba’ dalam bahasa Arab.

Selain untuk gambaran sebuah negara, ilustrasi kurva bak abjad itu juga bisa berlaku bagi individu. Bagaimana kira-kira perjalanan Anda pada 2022?

Kita harus yakin, memegang prinsip optimistis dan positif akan penyelenggaraan Ilahi sebagaimana makna dari ‘Providentia Dei’. Kata kerja Latin dari providentia ialah providere, maknanya ‘memandang ke depan’. Artinya bahwa Allah terlebih dahulu menyediakan sesuatu di depan. Maka, ada unsur proses yang akan ditempuh manusia dalam menemukan penyelenggaraan Ilahi tersebut.

Selamat menempuh hari demi hari dalam tahun baru 2022. Percayalah, bahwa di mata Tuhan kita jauh lebih berharga daripada burung pipit di udara.

Lukas 12:7 mengingatkan agar kita tidak takut. Karena setiap helai rambut kita, baik yang jatuh maupun tumbuh, semua terhitung olehNya: Sang Penyelenggara Kehidupan!

Jojo Raharjo, jurnalis dan praktisi public relations

(Dimuat di Majalah Gaharu, Januari 2022)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.