Ziarah ke makam yang kebanyakan untuk korban Covid-19 di wilayah Kabupaten Tangerang.
Letaknya sekitar sejam perjalanan dari pusat kota Tangerang. Memang, Tempat Pemakaman Umum Buniayu masuk Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Tak jauh dari lokasi kawasan industri Balaraja, di kabupaten penyanggah Jakarta.
Di sini, akhir pekan kemarin kami berziarah ke makam Mas Adi, Lukas Adi Suprapto, Meninggal Juli 2021 lalu di RS Bhakti Asih, Ciledug.
“Di sini kebanyakan untuk korban Covid-19. Ada yang untuk umum juga, di sebelah pohon bambu sana,” tunjuk Ata, seorang perawat makam di TPU Buniayu.
Pada awal Desember lalu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menginstruksikan renovasi fasilitas penunjang di TPU Buniayu, karena area sekitar petak makam khusus jenazah warga terkonfirmasi positif Covid-19 itu dianggapnya sudah tidak layak.
Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah mengungkapkan, tercatat warga yang dimakamkan di TPU Buniayu sebanyak 1.521 jenazah. Mereka adalah warga yang meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.
“Dan mencapai puncaknya di bulan Juni sampai Juli 2021,” ungkapnya.
Menurutnya, teknis pekerjaan renovasi fasilitas penunjang di TPU Buniayu akan dilaksanakan secara bertahap. Pekerjaan dimulai dari pelebaran jalan berikut penerangan jalan umum.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid menerangkan, bahwa renovasi sarana penunjang agar TPU Buniayu lebih rapi dan tidak terkesan menyeramkan.
Semoga, Buniayu, daerah di sudut Tangerang tak jauh dari pintu tol Cikupa ini semakin nyaman dikunjungi. Kemarin sih, sudah cukup rapi. Tapi, situasi di sekitarnya membuat trenyuh. Sebagai sebuah lokasi yang tak sampai tiga jam menuju pusat pemerintahan negeri, di sini masih bisa ditemukan warga yang membuang hajat di pinggir kali, memakai ‘WC Helikopter’ dari bambu.