Pada kisah kali kedua ‘ketempelan’ virus ini, saya angkat jempol pada integrasi data pemerintah memperhatikan para ‘korban’ Covid-19.
Saya tak tahu pasti, apakah positif saya kali ini adalah Om Ikron atau bukan. Tapi, ada yang bilang sih, varian Covid-19 yang ini lebih cepat menularnya tapi tidak lebih bahaya dari varian Delta. Saya sendiri baik-baik saja. Tidak ada gejala berarti. Meski antigen dan PCR memang positif, dengan CT cukup ‘bersahabat’: di atas 30.
Satu hal yang saya apresiasi pada terpaan badai kali ini yakni hebatnya integrasi data dari pemerintah.
Setidaknya, dua kali saya mendapat pesan Whats App. Satu dari nomor asing, bunyinya,
“Selamat siang pak…
Benar ini dengan bpk agustinus??
Saya dari puskesmas larangan Utara pak,,
Saya dpt info dari Dinkes kota Tangerang bahwa bpk swab dan hasil nya positif…
Apakah bpk sekarang masih tinggal di mahkota symprug A.V/46 RT 2/RW 16, kelurahan Gaga??
Apakah ada keluhan pak??”
Saya tanya dong, dapat nomor kontak dan data saya positif dari mana. Jawabannya, “Dari Dinkes Kota Tangerang, Pak.”
Setelah saya jelaskan bahwa kondisi saya baik-baik saja, perempuan bernama Desi ini kemudian meminta saya mengisi form lengkap. Dari identitas, Riwayat Test, Riwayat Kesehatan, Riwayat Perawatan, Gejala yang Dialami, Kronologi/Sumber Penularan, dan Status Vaksinasi,
Selanjutnya, ibu ini memberikan form agar isteri dan anak saya menjalani PCR fasilitas dari Puskesmas. Ia memberikan tautan google form untuk saya isi, sembari menanyakan di mana saya menjalani isolasi/karantina mandiri.
Kedua, saya mendapat WA dari nomor Kementerian Kesehatan. Entah bagaimana asalnya, saya sudah memberi nama ‘Kementerian Kesehatan’ pada nomor itu. Mungkin sebelumnya nomor itu pernah nyebar broadcast ya.
Halo AGUSTINUS EKO RAHARDJO,
NIK kamu xxxxx terdata dalam sistem Kemenkes RI sebagai pasien Positif COVID-19
Kami ingin menginformasikan bahwa COVID-19 dapat disembuhkan dan kamu bisa mendapatkan konsultasi, pengobatan dan pengawasan GRATIS dari Kemenkes RI.
Jika kamu saat ini sedang melakukan isolasi mandiri dan belum mendapatkan pengobatan, silahkan menghubungi dokter online berikut untuk konsultasi keadaan kesehatan kamu saat ini:
Lekasehat https://bit.ly/to-lekasehat, YesDok https://bit.ly/to-yesdok, Halodoc https://bit.ly/to-halodoc, ProSehat https://bit.ly/to-prosehat, GetWell https://bit.ly/to-getwell, Mdoc https://bit.ly/to-mdoc, Link Sehat https://bit.ly/to-linksehat, SehatQ https://bit.ly/to-sehatq, AIDO Health https://bit.ly/to-aido, Homecare24 https://bit.ly/to-homecare24, Good Doctor https://bit.ly/to-gooddoctor, KlikDokter https://bit.ly/to-klikdokter, Alodokter https://bit.ly/to-alodokter, KlinikGo https://bit.ly/to-klinikgo, Vascular Indonesia https://bit.ly/to-vascular, Trustmedis https://bit.ly/to-trustmedis, Milvik Dokter https://bit.ly/to-milvik,
Masukkan kode voucher ISOMAN untuk layanan konsultasi dan pengobatan GRATIS.
Jika kamu sudah mendapatkan pengobatan medis, silahkan abaikan pesan ini.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Call Centre 119 ext 9
Salam Sehat
Kementerian Kesehatan RI
Pada hal yang seperti ini, kita layak acungkan jempol pada pemerintah. Ada kawan bilang, “Pemerintah jauh lebih siap. Kemkes sampai faskes banyak ambil pelajaran dari kasus Covid tahun lalu.”
Ada juga yang bilang, “Ah, in ikan karena masih sedikit kasusnya…”
Hari ini, Kamis, 27 Januari 2022 tercatat ada 8.077 penderita Covid-19 dalam 24 jam terakhir, 1.643 sembuh dan 7 orang meninggal dunia pada sehari kemarin.
Mari terus sehat, mari juga belajar optimal dengan data dan komunikasi terintregrasi!