Workshop Strategi Media Sosial Sesi I: Optimalkan Medsos untuk Sebar Narasi Positif Organisasi

Kondisi saat ini di mana dunia identik dengan era teknologi digital membuat kita tak bisa lepas dari media sosial. Ibaratnya, begitu bangun tidur, gawai atau telepon seluler menjadi barang pertama yang langsung dicari, untuk kemudian update status di media sosial masing-masing.

Untuk itulah, sebagai organisasi kader yang memiliki banyak kekuatan potensial di berbagai daerah, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) harus memaksimalkan potensi media sosial, antara lain untuk menyebarkan narasi-narasi positif mengenai kegiatan maupun sikap organisasi.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat saat membuka Workshop Social Media Strategy dengan topik “Optimalisasi Fungsi dan Manfaat Media Sosial untuk Kebutuhan Organisasi” menghadirkan narasumber Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, Minggu, 13 Februari 2022.

Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) menggelar workshop ini dalam rangka melatih dan mendorong seluruh kader GAMKI di seluruh Indonesia agar memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk melakukan kampanye dan memperluas impact ke seluruh pelosok negeri sehingga lebih memberikan manfaat kepada banyak orang.

Melalui workshop ini, Kader GAMKI diharapkan mampu untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai sarana menyebarkan informasi kegiatan secara masif dan diketahui secara luas (viral) serta melibatkan seluruh kader GAMKI dari berbagai tingkatan. Hal ini juga penting untuk mendukung penyebaran informasi segala sikap-sikap organisasi dari daerah maupun nasional.

“Kita harus memberikan inspirasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Bekal materi ‘Personal Branding’ ini pun diharapkan dapat menjadi masukan berarti buat kader-kader yang akan maupun sudah menjadi anggota legislatif maupun pejabat eksekutif di daerah,” kata Sahat.

Sahat mengaku gembira atas respon kader GAMKI yang membludak dan melebihi target awal 100 orang. “Untuk itu, dari awalnya hanya link zoom, kami membuka live youtube bagi para peserta yang tidak tertampung dalam zoom secara langsung,” katanya.

Pada sesi berikutnya, GAMKI berencana mengundang konten kreator dan perwakilan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk membahas lebih jauh tentang implementasi optimalisasi media sosial bagi organisasi.

Dimoderatori pengurus bidang Informasi dan Komunikasi, Dheny Tarigan, pemaparan Hanta Yuda pada Workshop Media Sosial Sesi I ini diawali dengan membahas lanskap peluang emas media sosial di Indonesia.

“Total ada 170 juta penduduk Indonesia yang aktif menggunakan internet, yang didominasi oleh Generasi Y serta Geneasi Z, atau penduduk berusia 25-34 tahun,” ungkap alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM ini.

Bahkan, rata-rata warga Indonesia menghabiskan waktunya untuk menggunakan internet selama 8 jam 52 menit dalam sehari. Catatan ini membuat negara kita ada di peringkat ke-8, dan berada di atas jumlah rata-rata penggunaan internet warga dunia yang berkisar selama 6 jam 52 menit dalam sehari.

Secara khusus untuk penggunaan internet melalui telepon seluler, warga Indonesia ada di peringkat empat dunia, menghabiskan waktu 5 jam 4 menit dalam sehari, jauh di atas rata-rata dunia yakni 3 jam 39 menit.

“Data ini menggambarkan bahwa Indonesia memiliki intensitas tinggi dalam menggunakan internet dan media sosial. Peluang ini harus mampu dimaksimalkan untuk membangun branding organisasi dan berdampak luas secara nasional,” kata Hanta.

Penerima penghargaan Excellence in Leader & Professional 2021 itu menguraikan, ada tiga modal utama kesuksesan branding, yakni data, logistik, dan strategi.

“Terkait strategi, kita harus melakukannya berbasis riset dan data. Lalu petakan lagi dalam strategi saluran media, strategi branding, serta strategi pemetaan target,” jelasnya.

Selanjutnya strategi itu diturunkan ke dalam bentuk aksi sesuai keinginan dan kemampuan yang dimiliki, yakni berupa tulisan endorser, video kreatif, desain visual, buzzer, troops, dan lain-lain.

“Jangan lupa, selain pencitraan, lakukan manajemen krisis jika organisasi atau instansi Anda diterpa masalah. Lakukan interaksi dengan baik,” kata Hanta.

Materi selengkapnya bisa disimak di

Leave a Reply

Your email address will not be published.