Pembaharuan Janji Baptis. Di Mana? Sungai Yordan!

Kami memperbaharui janji baptis. Lokasinya gak tanggung-tanggung: di spot tempat Gusti Yesus dibaptis Yohanes Pembaptis.

Rombongan ziarah Tanah Suci Holy Global terus bergegas. Dari via Dolorosa, Tembok Ratapan, Qumran, kami lanjut ke Sungai Yordan. Di salah satu sisi sungai ini, tepatnya perbatasan antara Israel dan Yordania, kami meneguhkan janji baptis dipimpin Romo Alfianus Windy Tangkuman dari Manado.

“Marilah kita memperbarui janjibaptis suci. Dengan janji itu, dulu kita telah menolaksetan dan perbuatan-perbuatannya dan berjanji mengabdi Allah dalam Gereja Katolik yang kudus. Jadi,

Apakah Saudara menolak kejahatan dalam diri Saudara sendiri dan dalam masyarakat?”

Ya, saya menolak.

“Apakah Saudara menolak godaan-godaan setan dalambentuk takhayul, perjudian dan hiburan tidak sehat?”

Ya, saya menolak.

“Apakah Saudara menolak segala tindakan dankebiasaan tidak adil dan tidak jujur yang melanggar hak-hak azasi manusia, serta menolak merusak keutuhan alam ciptaan?”

Ya, saya menolak.

Kami pun mendapat percikan air baptis.

Teringat, saat Yesus begitu rendah hati minta dibaptis oleh Yohanes, maka Yohanes menjadi rikuh.

Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”

Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “”Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.”

Dan Yohanespun menuruti-Nya.

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya lalu terdengarlah suara dari sorga, yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku t  yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. 

Di Sungai Yordan pula, Naaman, Panglima Raja Aram diminta Nabi Elisa berendam jika ingin sembuh dari kusta.

“Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.”

Awalnya, ia gusar saat mendengar ‘syarat’ itu.

“Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.”

Toh, akhirnya Naaman menurut dan sembuh.

Di sini kami melihat bahwa pada 13 Januari 2013. air Sungai Yordan meluap pernah sangat tinggi. Ada tanda ‘water level’ di sana.

Oh ya, sore itu, lokasi baptis Sungai Yordan yang pernah dikunjungi Paus Fransisku dan jadi tempat ziarah resmi ini puanaaas bangetttt…

“Tadi, sopir kita Rauf sampaikan kalau alat pengukur suhu bus menunjukkan angka 42 derajat Celsius. Tapi dia bilang, ‘Jangan kasih tahu saat di Sungai Yordan. Kasih tahunya nanti saja di Betlehem’,” kata Jeries Farah, pemandu wisata kami.

Sebuah kenangan betapa memang orang-orang Timur Tengah sangat tangguh!

Leave a Reply

Your email address will not be published.