Kartu Prakerja Dorong Life Skill Masyarakat Kalimantan Barat

 Manfaat Program Kartu Prakerja hingga ke daerah pelosok benar-benar dirasakan oleh Jeklin Marvi Pongotak, perempuan 20 tahun asal Melawi, Kalimantan Barat.

Tak punya pekerjaan selepas SMA, ia merantau ke Pontianak dan melamar kerja ke berbagai tempat. Jeklin selalu ditolak karena belum punya sarjana S1 dan tak punya sertifikat pelatihan. Padahal, ia merasa punya kemampuan lebih di bidang penguasaan bahasa asing.

Pada saat itulah, Jeklin mendapat informasi tentang Kartu Prakerja. Mencoba sejak Gelombang I, Jeklin baru berhasil diterima pada Gelombang 11. Saldo pelatihan yang diterimanya digunakan untuk mendaftar dua pelatihan yakni Desain Grafis CorelDRAW dan Pelatihan Sukses TOEFL.
 
“Dengan pelatihan dari Prakerja, saya berhasil mendapat TOEFL 581 pada kesempatan pertama tes. Saya benar-benar berjuang keras. Kadang-kadang life skill kita itu keluar ketika kita tak punya uang,” katanya.
 
Jeklin berucap, Kartu Prakerja adalah ‘kesalahan terbaik’ dalam hidupnya, karena bisa menurunkan egonya untuk belajar lagi dan mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan untuk melamar kerja.
 
“Tidak bisa dimungkiri di Indonesia ketika masuk ke dunia kerja pasti ditanya sertifikat, pengalaman kerja, atau pengalaman kuliah,” ungkap Jeklin yang setelah selesai pelatihan Prakerja melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tanjungpura, Pontianak.
 
Kisah Jeklin disampaikannya dalam dialog  ‘Temu Alumni Kartu Prakerja’ di Sintang, Kalimantan Barat, 1 September 2022.
 
Acara ini  menghadirkan sekitar 100 alumni dari tujuh kabupaten dan kota di Kalbar yakni Kota Pontianak, Kabupaten Sintang, Sanggau, Sekadau, Kapuas Hulu, Melawi, dan Ketapang.

Dua setengah tahun berjalan, tercatat lima pelatihan di Program Kartu Prakerja paling banyak diminati penerima manfaat dari Kalimantan Barat.
 
Yang pertama yakni kategori Penjualan dan Pemasaran (Melayani dan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan bagi Pedagang melalui Internet), dengan total pembelian 104.617 pelatihan.
 
Kedua, kategori Makanan dan Minuman (Mengolah Makanan Sehat bagi Juru Masak), 61.552 pembelian.
 
Ketiga, kategori Perkantoran (Mengelola Administrasi Perkantoran untuk Sekretaris), 23.794 pembelian.
 
Keempat, Pertanian (Menangani dan Mengolah Pupuk Ternak bagi Pengolah Makanan), 15.050 pembelian.
 
Dan kelima,  pelatihan kategori Keuangan (Belajar Literasi Keuangan untuk Pemilik Toko UMKM), 13.660 pembelian.
 
Kalimantan Barat merupakan provinsi terluas ketiga di Indonesia setelah Papua dan Kalimantan Tengah. Kalbar juga dikenal sebagai provinsi dengan lahan perkebunan kelapa sawit terluas ketiga di tanah air, di bawah Riau dan Sumatera Utara.
 
Sejak Gelombang I dibuka pada April 2020, Program Kartu Prakerja telah dimanfaatkan oleh 288.200 peserta di Kalimantan Barat dengan insentif yang disalurkan sebesar Rp667.5 miliar.
 
Kartu Prakerja juga dianggap sangat membantu pencari kerja dan pekerja di Kalimantan Barat. Sebanyak 56 persen penerima program di Kalbar melampirkan sertifikat pelatihan Kartu Prakerja saat melamar kerja. Data Survei Evaluasi Prakerja juga mencatat ada 40 persen pertumbuhan jumlah wirausaha, dari 2.626 menjadi 3.681 pelaku wirausaha di Kalbar.
 
“Pencapaian ini menunjukkan sinyal kuat bahwa Program Kartu Prakerja berdampak positif bagi masyarakat di berbagai lapisan, termasuk daerah tertinggal dan pedalaman,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari.
 
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dalam sambutannya yang disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat Manto Saidi, menyatakan bahwa Program Kartu Prakerja sangat membantu masyarakat Kalbar dalam berbagai hal. Antara lain untuk peningkatan ekonomi bagi yang terdampak PHK, peningkatan kompetensi dan produktivitas bagi pekerja dan pencari kerja, serta sebagai modal untuk yang berwirausaha.
 
“Di samping itu, Program Kartu Prakerja berkontribusi meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan finansial, dan inklusi keuangan para penerima secara signifikan,” ungkapnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sintang Melkianus menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja sangat tepat bagi masyarakat di masa pandemi.  Melkianis menegaskan dukungan Pemkab Sintang pada program ini, karena melalui Prakerja masyarakat bisa mengikuti pelatihan secara daring dan terbantu ekonominya melalui skema semi bansos di program ini.
 
“Energi positif penerima Kartu Prakerja menginspirasi masyarakat untuk pantang menyerah dan terus berusaha mewujudkan mimpi-mimpi kita semua,” katanya.
 
Melkianus berharap, Prakerja bisa lebih banyak membantu angkatan kerja di Sintang, terutama tenaga honorer di pemerintahan yang akan mengalami penyesuaian tahun depan.
 
Temu Alumni ini juga dihadiri dua Mitra Pembayaran Program Kartu Prakerja, yakni BNI dan LinkAja.
 
“Sejalan dengan semangat Dirgahayu Indonesia ke-77 ‘Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat’, LinkAja terus berkomitmen untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Ajang temu alumni di Kalbar ini diharapkan dapat meningkatkan lebih banyak lagi partisipasi peserta di luar Pulau Jawa,” kata Direktur Marketing PT. Fintek Karya Nusantara (LinkAja) Muhammad Rendi Nugraha.
 
Menyadari begitu banyaknya wilayah pelosok di Indonesia yang belum tersentuh layanan perbankan, LinkAja ingin berperan lebih aktif dalam mendukung kemajuan perekonomian penduduk Indonesia melalui fasilitas layanan transaksi digital kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya di luar Jawa.
 
Diharapkan dengan perhatian khusus yang diberikan melalui kunjungan ini akan membuat semakin banyak lagi penduduk Kalimantan Barat yang teredukasi dalam hal bertransaksi secara digital dan terbantu untuk meningkatkan taraf ekonominya melalui peningkatan kompetensi kerja.
 
Temu Alumni ini juga dihadiri Wakil Bupati Sekadau Subandrio, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kapuas Hulu Iwan Setiawan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sanggau, Ketua Dewan Adat Dayak Sintang Jeffray Edward, Vice President Divisi Hubungan Kelembagaan BNI RR Joeli Koeswardani, Direktur Marketing PT. Fintek Karya Nusantara (LinkAja) Muhammad Rendi Nugraha, serta Kepala Badan Pengkajian Investasi dan Dana Sosial (BPIDS) dan Ketua Tim Ahli Reviewer IPB Jaenal Effendi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.