Masih di Pantai Indah Kapuk sisi ekstensi. Agak dua kilometer ke barat dari pusat makanan di Pantai Maju, ada Tokyo Riverside yang lagi happening.
Inilah nasib kita hidup di sosial media. Gemerlap Tiktok dan Instagram Video mengarahkan orang untuk datang ke tempat tertentu yang lagi viral. Kalau gak ke sana, artinya ketinggalan zaman.
Karena takut FOMO, Fear of Missing Out, maka banyak orang jadi ‘korban’ ajakan viral. Kali ini, Tokyo Riverside di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 mendorong banyak warga ibu kota berbondong-bondong datang.
“Oh, kalau mau ke sana, terus aja nyeberang jembatan. Lurus terus, nanti ketemu bundaran dan jembatan lagi. Kalau di GPS, nyarinya cluster La Riviera,” kata petugas keamanan di area Pantai Maju saat kami bingung ke mana menuju spot kekinian itu.
Menuju lokasi nampak plang rumah-rumah yang ditawarkan senilai Rp 3,2 milar. Ada berupa apartemen, lahan, kawasan bisnis, dan juga hunian di sekitar lapangan golf.
Akhirnya sampai juga. Ya, sebenarnya biasa aja sih. Jauhlah di bawah suasana Sungai Amstel di Amsterdam, yang melewati kawasan lampu merah prostitusi De Wallen itu. Atau macam Venesia dengan gondola-gondalanya. Nah, kalau Venesia alias kota airnya Italia ini saya belum pernah ke sana. Cuma lihat film-film aja. Cuma ya karena viral itulah, maka masyarakat rame ke sana.
Ada apa di Tokyo van Reklamasi Pantai Indah Kapuk? Naik gondola atau mobil-mobilan di air seharga Rp 35 ribu. Makan minum standar, dan aneka permainan ala pasar malam. Seperti lembar bola, tembak botol, dan lain-lain. Dengan Rp 25 ribu dapat tiket 10 kali lempar.
Ada pula tempat skateboard yang jadi semacam spot baru bagi penggila olahraga ini. Selain di kawasan pedestrian SCBD Citayam dan dulu saya melihatnya di Taman Kalijodo. Juga ada resto terapung di kapal yang ditambatkan di Laut Jawa arah Kepulauan Seribu itu.
Well, untuk memuaskan penasaran dari sesuatu yang viral itu, tak ada salahnya sih Anda jalan ke Tokyonya Utara Jakarta ini. Sekaligus melihat manfaat reklamasi seperti Sentosa Island di Singapura atau kawasan Palm Jumeirah di Dubai. Sayangnya, belum tersedia akses transportasi layanan publik sampai ke titik ini. Ada sih, TransJakarta dari Balai Kota, tapi ya tak sampai sejauh ke Kali Tokyo.