Pantai Maju, Magnet Baru

Di Jakarta Utara, wilayah reklamasi jadi daya tarik anyar.

Saya ternganga di kawasan itu. Namanya Pantai Indah Kapuk Extension Pantai Maju. Sebuah pecinan kelas atas. Ada pagoda, patung Guan Yin Niang Niang dan Panglima Guan Sheng Di Jun. Ada juga aneka kuliner. Halal dan haram.

Sebutlah Nasi Campur Afuk, Kwecap Veteran, Nasi Padang Kampung Bali, Kopi Es Tak Kie, Nasi Lemak Ponggol, Pig Me Up!, Bihun Bebek 75, Rujak Kolam Medan, Baby Crap & Co, Dozen Happiness, Baso Ahui, Frog World, Juhi alias Juhi Panggang Giling, sampai Serabi Hijau.

Di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, nama pantai-pantai hasil reklamasi diberi kode huruf: Pantai C, D, dan G. Lalu pada 2018 lalu, Gubernur Anies Baswedan memberinya nama.

“Selama ini Pulau C, D, G. Sekarang menjadi kawasan pantai,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, November 2018.

Anies mengatakan, nama pulau reklamasi harus diubah agar BUMD Jakpro memiliki wilayah tugas dan dasar hukum yang jelas. “Kita kembalikan tata ruang benar, karena itu lahan reklamasi yang akan dikelola Jakpro urgensinya segera kasih penamaan sehingga Jakpro punya wilayah tugas jelas,” katanya.

Mantan Mendikbud itu membeberkan makna pergantian penamaan tiga pulau itu. “Jadi kalau mau ke sana, mau ke pulau kita, Insya Allah jadi milik kita bersama. Maknanya untuk masa depan jadi wilayah kita merasakan laut, pantai dan kemajuan bersama. Sesuai semangat kita, Jakarta maju bersama, ini spiritnya,” ucapnya dikutip Liputan 6 kala itu.

Kini, wilayah reklamasi yang dulu dimaki jadi favorit baru warga. Demam sebagaimana jika ada tempat-tempat tujuan anyar. Pemerintah memperlengkapi dengan bus tambahan Trans Jakarta dari Balai Kota. Jadilah, setiap weekend, terlebih masa payday, rame banget suasananya.

Ektensi PIK layak dikunjungi dan jadi referensi. Semoga tak hanya jadi hype beberapa saat saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published.