Apa Habar, Muhammad Robby?

Ini cerita lagi tentang kawan yang ‘wajib dihubungi’ di sebuah kota. Kali ini di Banjarmasin.

Saya baru sekali ke Kalimantan Selatan. Maret 2019, saat mengawal Kedeputian II Kantor Staf Presiden pada event di Universitas Lambung Mangkurat dan diskusi di sebuah kafe. Saat itu, Banjarmasin masih menjadi ibu kota Kalimantan Selatan. Pertengahan tahun ini, status itu berpindah ke Kota Banjar Baru.

Saat itulah, di phonebook saya tertambah nama Muhammad Robby. Jurnalis lokal dari Apahabar.com, situs media lokal dari warga daerah yang suka disebut ‘Banua’ itu. Tentu saja artinya, “Apa Kabar…”

Maka, kala Oktober 2022 ini berkesempatan mendatangi Banjarmasin lagi, Robby menjadi kawan pertama yang saya kontak. Ia masih bekerja di media yang sama. Kali ini sudah naik jadi redaktur. Kami pun berjanji bertemu di Hotel Galaxy, tempat acara Program Kartu Prakerja dan para jaksa, serta para kapolres se-Kalsel berkumpul.

Namun, 25 Oktober 2022 sekitar pukul 15, jam tiga sore Waktu Indonesia Tengah, terjadilah ‘badai digital’ itu. WhatsApp down. Seluruh dunia, nampaknya. Bingunglah saya bagaimana menghubungi Robby. WA teks, WA call, gagal. Telepon pakai pulsa dan SMS -memberi tahu nomor kamar saya- juga tak tersambung. Instagram dan medsos lain, saya tak tahu.

Kala itu saya putuskan jalan saja ke Duta Mall, Banjarmasin. Mencari angin, jalan-jalan saja ke pusat perbelanjaan yang persis di seberang Hotel Galaxy. Hotel yang sama yang saya tempati tiga tahun silam. Saat itu namanya masih Hotel Golden Tulip.

Di pintu lobby, saya bertanya ke petugas keamanan hotel. Di mana ATM bank ini, bank itu. Saat itulah, Robby langsung bertanya, “Mas Jojo, ya?” Dia menunggu di pintu masuk lobby hotel kala aplikasi percakapan yang banyak digemari di muka bumi ini sedang drop sekitar tiga jam.

Kami pun berboncengan motor. Ke toko baju bola, meski tak nemu jersey Barito Putra kelas KW. Lalu ke salah satu lokasi makan rujukan tamu-tamu yang bermuhibah ke Kalsel, ARB: Acan Raja Banjar. Juga akhirnya jalan ke Duta Mall di waktu malam menjelang.

Robby punya tekad kuat. Pilihannya mencari saya di pintu hotel itu menunjukkan tekad kuatnya. Di saat akses telekomunikasi macet. Juga mimpi dan visinya, ingin bekerja lebih keras, dengan terus menjalin relasi demi kesejahteraan lebih baik. Untuk isteri dan satu puteranya.

God Bless You, Robby. Allah memberkati Pian. Ia mengajarkan saya lagi, ‘pian’ adalah sapaan halus pengganti ‘kamu’, sementara ‘ulun’ adalah pengganti kata ‘saya’.

Ulun percaya, Pian pasti sukses, Rob!

Leave a Reply

Your email address will not be published.