Putri Juragan Seprei

Berkunjung ke rumah Putri Puspita Lokanazea, nun di Aceh Besar. Dari nol kemampuan menjahit, kini dapat kontrak bikin seprai 100 lembar seprei per pekan.

Cukup lama berkenalan dengan Putri Puspita Lokanazea, ibu dua anak dari Aceh. Beberapa kali mengundangnya ke Jakarta sebagai tamu Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dalam berbagai kesempatan acara Temu Alumni, termasuk bersua Presiden Jokowi.

Tapi, baru kali ini akhirnya berkesempatan menengok rumahnya di Peukan Biluy, Kabupaten Aceh Besar. Di masa ‘negara api’ Covid-19 menyerang awal 2020, Putri dirumahkan dari pekerjaannya di sebuah swalayan. Saat dunia serasa runtuh itulah ia mengetahui ajakan untuk bergabung dengan Program Kartu Prakerja.

“Saya memilih pelatihan menjahit dan merias. Benar-benar kemampuan menjahit dari nol,” kisah Putri pagi itu, di rumah sementaranya, karena rumah utama sedang direnovasi. Dengan ramah, Putri menerima kami bersuguhkan timphan, jajanan pasar khas Aceh sejenis lepat, terbuat dari pisang, tepung, dan santan yang dikukus.

Selain mendapat saldo pelatihan senilai sejuta rupiah, sebagai peserta Kartu Prakerja gelombang awal, Putri juga memperoleh empat kali insentif masing-masing Rp 600 ribu. Dari situ ia membeli mesin jahit sekon senilai Rp 1,2 juta. Insentif lain dipakainya untuk mendaftar pelatihan menjahit secara offline di Banda Aceh.

Jatuh bangun, Putri memulai usaha. Menjual masker dari kain perca yang dipatok harga Rp 4 ribuan. Dijajakannya di lampu-lampu merah. Delapan bulan berjualan masker, omsetnya ‘hanya’ Rp 8 juta, atau sekitar sejuta sebulan.

Sampai kemudian menemukan jalan membuat seprei alas kain penutup tempat tidur. Sebuah toko kain di kota Banda Aceh tertarik dan, setelah melalui serangkaian proses, ia mendapat kontrak tiga tahun ke depan. Putri menyatakan mampu memasang target 100 seprei per pekan, dibantu beberapa kawan baik sekitar rumahnya.  

“Syaratnya, saya tak boleh menjual seprei ke tempat lain,” ungkap perempuan 29 tahun ini. Kain bahan didapat dari pemberi order, dan ia menjahit lurus menjadi seprei sesuai permintaan.

Putri mendorong lebih banyak orang mengikuti Program Kartu Prakerja karena ia telah merasakan manfaat langsung program ini. “Tidak hanya insentif yang membantunya dalam melewati masa pandemi, tapi juga ilmu berharga yang bisa diterapkannya sepanjang hidupnya,” pungkasnya.

Teurimong geunaseh, Putri, terima kasih atas inspirasinya…

Leave a Reply

Your email address will not be published.