GMS Experience, Surabaya – Jayapura

Dalam dua Hari Minggu beribadah di Gereja Mawar Sharon secara onsite. Satu di Surabaya, pekan depannya di Jayapura. Adakah yang kebetulan di muka bumi ini?

Minggu, 27 November 2022, saya terdampar di Surabaya. Usai sukses mengantar pimpinan bertemu Pak Dahlan Iskan, ternyata jadwal penerbangan dari Juanda ke Soekarno-Hatta begitu ramai. Rombongan kami terbagi-bagi. Ada yang dapat tiket pesawat Minggu pagi, Minggu sore, sementara saya kebagian Garuda Minggu malam.

Tak ada yang terjadi di dunia tanpa ada intervensi Ilahi. Mensyukuri jadwal itu, saya pun menggunakan waktu untuk ke makam Papa Mama di Menganti Palem Pertiwi. Bersyukur, dalam setahun ini bisa lima kali ke Surabaya. Pertama, Januari saat Temu Alumni Kartu Prakerja bersama Menko Airlangga Hartarto, lalu Mei mudik Lebaran sekeluarga, Juli mendampingi bu bos jadi pembicara di Bank Indonesia, Oktober pertemuan jaksa dan polisi se-Jatim di Tunjungan, dan akhir November bertamu ke bos Disway ini.

Pada kunjungan Januari dan Mei sempat singgah berziarah ke makam orangtua. Maka, ketika November kemarin jadwal pesawat lebih lambat, kembalilah saya berdoa di depan pusara Papa dan Mama. Tentu saja, konsep berdoa di makam ortu bukan untuk yang bukan-bukan. Mereka sudah damai dan tenang bersama Allah Bapa di Sorga. Lebih kepada penghormatan dan mengenang segala teladan yang baik kala bersama di dunia nan fana.

Selain ke makam, jadi sempat pula beribadah offline. Pilihannya, Gereja Mawar Sharon Surabaya Barat di Pakuwon Mall. Selama ini mengikuti ‘Saat Teduh Bersama’ dan ibadah Minggu Pastor Philip Mantofa lewat streaming Youtube. Kali ini langsung on site, dan kok ya pas, beliau yang giliran kotbah penuh di hari itu.

Tentu saja, ini bukan kekaguman atau kultus pada manusia. Di setiap doa jelang Firman Tuhan, Pastor Philip selalu meminta, “Sembunyikan hamba di balik salibMu.” Jangan sampai ketenaran dan kemampuan seseorang mengalahkan Roh Tuhan yang seharusnya memegang kendali Firman Tuhan.

Siang itu, topiknya menjaga keharmonisan rumah tangga. Pastor Philip menyampaikan pesan Firman, ada beberapa poin penting sebagaimana di Youtube berikut, agar sesibuk apapun pelayanan dan pekerjaan kita, kesuksesan hidup berkeluarga adalah yang utama.

“Bahasa kasih anak kecil pada orangtua sangat sederhana: Waktu. Celakalah Anda kalau Anak anda tak minta waktu pada orangtuanya. Waktu, adalah bentuk kasih dan perhatian. Compulsary. Wajib diberi,” kata Philip.

Tak disangka, sepekan kemudian, Minggu 4 Desember 2022, saya mendarat pagi di Jayapura. Karena merasa perlu hadir di ulang tahun Kirana pada Jumat dan Sabtunya, maka saya tak ikut full dari rangkaian trip kantor Jakarta-Sorong-Jayapura. Absen dari perjalanan ke Sorong, langsung Minggu dini hari dari Jakarta ke Bandara Sentani.

Sampai Jayapura pagi hari. Sementara tim lain baru terbang siang hari dari Sorong. Saya pun bisa menggunakan waktu untuk beribadah. Apalagi pas, di lantai lobby Swiss-BelHotel berlangsung dua kali ibadah. Juga dari Gereja Mawar Sharon.

Di GMS Jayapura, mayoritas yang datang didomonasi anak muda. Pastornya pun masih sangat muda. Frenny Kawatu. Sementara Firman Tuhan pada Minggu 4 Desember itu dilayani hamba Tuhan muda lainnya, Pastor Rifan Mewengkang.

“Keadaan tidak ideal dan orang-orang yang membuat kita kecewa diizinkan ada bukan untuk membuat kita menyerah, tetapi membuat setiap Firman Tuhan yang sudah didengar, difungsikan dalam kehidupan kita,” kata Rifan, yang untaian kalimatnya dibuat grafis meme oleh GMS Jayapura.

Thanks God untuk dua pekan beribadah onsite.

Makan Papeda ala Papua,

Minumnya degan berbekal es

Dari Surabaya ke Jayapura,

Mendapat penguatan spiritual di GMS…

Leave a Reply

Your email address will not be published.