Tahun Baru dalam penanggalan Tionghoa. Semoga keberuntungan, kesehatan, kemakmuran menyertai.
Saya sih percaya Tuhan Yesus. Tidak terlalu percaya shio, horoskop dan sebagainya. Tapi sebagai pengetahuan, keseimbangan dengan alam, bolehlah diperhatikan. Kok ada benernya ya?
Penanggalan kalender China, yang Tahun Baru Imlek 2584 Kongzili berlangsung pada 22 Januari 2023, identik dengan pergantian shio. Almanak per tahun yang disimbolkan hewan dengan elemen tertentu. Menarik sih mencermatinya.
Tahun 2020 dulu masuk shio Tikus Logam. Covid menerpa. Kita bekerja secara sembunyi-sembunyi. Mengendap-endap bak tikus mengerat. Ada pembatasan sosial, menjaga jarak, tak boleh ketemu orang sembarangan.
Masuk 2021, pandemi masih ada, tapi sudah berkurang. Shio Kerbau Logam. Orang mulai bekerja keras, mencoba menutup rugi tahun sebelumnya. Tapi ya masih berkubang. Delta masih ada.
Tahun lalu, 2022 disimbolkan Shio Macan Air. Seharusnya kita berjaya bak harimau merenggut mangsa meraih kemenangan. Puji syukur, kondisi saya juga baik-baik saja. Berkat keuangan melimpah. Sehat pun oke, tidak masuk rumah sakit. Sempat dua kali sakit saja. Pas Covid kedua pada Januari dan sesak nafas di Jayapura, Oktober.
Nah kini, kita masuk penanggalan Shio Kelinci Air. Apa ya artinya? Mesti kerja lompat-lompat kayak hewan bertelinga panjang itu? Dalam prinsip Feng Shui, kelinci melambangkan kesabaran dan keberuntungan, yang berarti bahwa Tahun Kelinci 2023 akan membawa kedamaian dan kesuksesan.
Kelinci Air juga punya makna umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran. Sehingga, Shio Kelinci Air diprediksi sebagai tahun yang penuh dengan harapan.
Jadi, di samping soal bahwa kita tak boleh terpaku pada dunia analogi kehewanan, kita percaya saja tahun ini membawa yang baik-baik. Beruntung, damai, Makmur dan umur panjang. Lompat-lompat demi dapat air lebih jernih?
Entahlah.